Konawe Utara, gemasulawesi - Banjir Sungai Lalindu di Desa Sambandate, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, telah menyebabkan lumpuhnya Jalan Trans Sulawesi.
Hal ini dikarenakan air setinggi dua meter yang melanda di Desa Sambandate, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara tersebut.
Ipda Zulfikar, Kepala Bagian Operasi Satuan Lantas Konawe Utara, menjelaskan bahwa sejak 3 Mei 2024, sekitar tiga kilometer jalan tersebut mengalami kemacetan total dari arah Kendari ke Morowali dan sebaliknya.
Untuk mengamankan masyarakat dan kendaraan yang terjebak, pihak kepolisian telah menurunkan 30 personel.
Mereka juga telah menertibkan kendaraan, pedagang, dan pengendara rakit untuk mengatur lalu lintas di Kecamatan Oheo.
Sebanyak 300 kendaraan, termasuk roda dua dan empat, berusaha melintasi area banjir tersebut.
Sumber banjir berasal dari luapan Sungai Lalindu dan wilayah lain yang berakhir di Jalan Trans Sulawesi.
Air susulan dari daerah pegunungan turun ke Sambandate, menyebabkan banjir di Kecamatan Oheo.
Ipda Zulfikar mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi aturan yang ada dan tidak meremehkan bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dia juga meminta agar masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk melintas di daerah banjir dihindari.
Dampak dari banjir ini sangat besar, termasuk 174 unit rumah yang terendam, dua unit fasilitas ibadah, dan satu unit jembatan yang rusak.
Lebih dari 450,2 hektar lahan pertanian dan perkebunan juga terendam, mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi sektor pertanian lokal.
Sekitar 1.983 warga terdampak langsung dan 162 warga mengungsi karena kerusakan rumah dan kondisi lingkungan yang tidak aman.
Diperkirakan sebanyak 883 kepala keluarga atau sekitar 1.983 warga secara langsung terdampak oleh banjir yang melanda wilayah itu.
Mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk kerusakan rumah dan lingkungan yang mengancam keamanan mereka.
Selain itu, ada juga sekitar 44 kepala keluarga atau sekitar 162 warga yang mengungsi untuk sementara waktu karena dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.
Hal ini menjadi fokus utama dalam penanganan bencana ini, dengan upaya penyelamatan dan pemulihan situasi yang terus dilakukan oleh berbagai pihak terkait. (*/Shofia)