Dianggap Jadi Provokator Dalam Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati Hingga Meninggal Dunia, Pria Ini Sampaikan Permintaan Maaf

Pria ini sampaikan permintaan maaf usai pernyataannya saat pengeroyokan terhadap bos rental mobil di Pati terjadi viral.
Pria ini sampaikan permintaan maaf usai pernyataannya saat pengeroyokan terhadap bos rental mobil di Pati terjadi viral. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @memomedsos

Pati, gemasulawesi – Seorang pria asal Pati, Jawa Tengah, Teyeng Wakatobi atau dikenal sebagai Gigi Racing, mendapat sorotan luas setelah video viral di media sosial terkait pengeroyokan bos rental mobil di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati. 

Video tersebut menunjukkan Teyeng Wakatobi berdiri di depan mobil yang terbakar di lokasi kejadian sambil mengeluarkan pernyataan yang dianggap provokatif.

Dalam video yang viral, Teyeng Wakatobi terlihat mengatakan, "Kita kasih paham buat yang kurang paham. Kita hajar buat orang yang kurang hajar. Sukolilo nih bos, jangan coba main-main di sini, kheeek," katanya sambil membuat gerakan memotong leher dengan tangan.

Video tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial dengan banyak netizen yang mengecam pernyataan provokatif yang diucapkan.

Baca Juga:
Tuai Kontroversi! Pernyataan Mendag Zulkifli Hasan yang Sebut Harga Ayam Potong Rp35 Ribu Terlalu Murah Viral di Media Sosial

Menanggapi kontroversi tersebut, Teyeng Wakatobi kemudian mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf di akun media sosialnya. 

Dalam klarifikasi tersebut, Teyeng tegas menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pengeroyokan maupun pembakaran mobil yang menjadi perhatian publik.

"Saya, Teyeng Wakatobi, dengan ini saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Indonesia, termasuk warga Desa Sukolilo. Saya tidak terlibat dalam pengeroyokan korban maupun pembakaran mobil tersebut," jelasnya.

Permintaan maaf tersebut disampaikan sebagai respons atas reaksi negatif dari netizen yang mengkritik sikap provokatif yang ditunjukkan dalam video sebelumnya. 

Baca Juga:
Rugi Banyak! Pemilik Kafe di Yogyakarta Ini Keluhkan Banyaknya Mahasiswa yang Datang Tapi Tak Pesan Apapun, Begini Kisahnya

Meskipun sudah ada klarifikasi dan permintaan maaf, kontroversi terkait peristiwa tersebut masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.

 “Mana wajah sadismu yang kemarin, Mas? Baru beberapa hari saja sudah kelihatan kurus, susah tidur? Selalu was-was? Takut?” tulis akun @vas***.

Ada pula yang tak percaya dan menyinggung soal pasal 160 KUHP yang bisa menjeratnya.

“Saya tidak percaya, menghasut orang untuk melakukan tindak pidana sudah diatur dalam Pasal 160 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara. Mungkin yang terbaik adalah meminta maafnya di persidangan,” ungkap akun @umm**.

Baca Juga:
Pelaksanaan Ibadah Haji 2024, Anggota Tim Pengawas Haji DPR Ungkap Masalah Tenda di Arafah Masih Belum Ada Perbaikan

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya bertindak dengan bijak dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi di media sosial, terutama dalam situasi yang sensitif dan memerlukan kehati-hatian ekstra dalam berbicara. 

Kesadaran akan dampak dari setiap pernyataan yang disampaikan di ruang publik juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak, terutama mereka yang memiliki pengaruh dan jangkauan luas seperti Teyeng Wakatobi sebagai selebgram terkenal. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Viral di Media Sosial! Seseorang Bagikan Gambar dari Google Maps Daerah Sukolilo Pati, Banyak Motor Mobil Bodong Berkeliaran

Sejumlah tangkapan layar Street View Google Map di Sukolilo Pati viral, banyak motor dan mobil tanpa plat nomor berkeliaran di jalanan.

Sebelum Insiden Sukolilo, Polda Jateng Akui Pernah Tangkap Sindikat Pencurian Mobil di Pati, Sita 20 Mobil dari Kelompok Lengek Squad

Polda Jateng akui pernah tangkap sindikat pencurian mobil di Pati, kelompok Lengek Squad, janji tindaklanjuti laporan masyarakat.

Sita Puluhan Kendaraan Bodong, Polda Jawa Tengah Periksa 3 Orang Saksi di Kabupaten Pati, Kombes Pol Johanson Tegaskan Hal Ini

Polda Jawa Tengah memeriksa tiga orang terkait puluhan kendaraan bermotor tanpa dokumen resmi di Kabupaten Pati.

Buntut Meninggalnya Bos Rental Mobil Usai Dikeroyok, Polres Pati Gelar Razia Besar-Besaran, Puluhan Kendaraan Bodong Berhasil Disita

Polres Pati menggelar razia besar-besaran dan berhasil menyita puluhan kendaraan bodong, yakni 6 mobil dan 33 sepeda motor.

Program Bupati Ngantor di Desa, Bupati Bone Bolango Akui Merasa Bersyukur Mendapatkan Respon Positif dari Masyarakat

Bupati Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengungkapkan rasa syukurnya karena program Bunga Desa direspon positif oleh warga.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;