Pati, gemasulawesi – Seorang pria asal Pati, Jawa Tengah, Teyeng Wakatobi atau dikenal sebagai Gigi Racing, mendapat sorotan luas setelah video viral di media sosial terkait pengeroyokan bos rental mobil di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati.
Video tersebut menunjukkan Teyeng Wakatobi berdiri di depan mobil yang terbakar di lokasi kejadian sambil mengeluarkan pernyataan yang dianggap provokatif.
Dalam video yang viral, Teyeng Wakatobi terlihat mengatakan, "Kita kasih paham buat yang kurang paham. Kita hajar buat orang yang kurang hajar. Sukolilo nih bos, jangan coba main-main di sini, kheeek," katanya sambil membuat gerakan memotong leher dengan tangan.
Video tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial dengan banyak netizen yang mengecam pernyataan provokatif yang diucapkan.
Menanggapi kontroversi tersebut, Teyeng Wakatobi kemudian mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf di akun media sosialnya.
Dalam klarifikasi tersebut, Teyeng tegas menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pengeroyokan maupun pembakaran mobil yang menjadi perhatian publik.
"Saya, Teyeng Wakatobi, dengan ini saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Indonesia, termasuk warga Desa Sukolilo. Saya tidak terlibat dalam pengeroyokan korban maupun pembakaran mobil tersebut," jelasnya.
Permintaan maaf tersebut disampaikan sebagai respons atas reaksi negatif dari netizen yang mengkritik sikap provokatif yang ditunjukkan dalam video sebelumnya.
Meskipun sudah ada klarifikasi dan permintaan maaf, kontroversi terkait peristiwa tersebut masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.
“Mana wajah sadismu yang kemarin, Mas? Baru beberapa hari saja sudah kelihatan kurus, susah tidur? Selalu was-was? Takut?” tulis akun @vas***.
Ada pula yang tak percaya dan menyinggung soal pasal 160 KUHP yang bisa menjeratnya.
“Saya tidak percaya, menghasut orang untuk melakukan tindak pidana sudah diatur dalam Pasal 160 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara. Mungkin yang terbaik adalah meminta maafnya di persidangan,” ungkap akun @umm**.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya bertindak dengan bijak dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi di media sosial, terutama dalam situasi yang sensitif dan memerlukan kehati-hatian ekstra dalam berbicara.
Kesadaran akan dampak dari setiap pernyataan yang disampaikan di ruang publik juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak, terutama mereka yang memiliki pengaruh dan jangkauan luas seperti Teyeng Wakatobi sebagai selebgram terkenal. (*/Shofia)