Sigi, gemasulawesi – Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, diketahui sedang menggencarkan Program Sejuta Telur yang bertujuan menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, menyatakan program lain yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting adalah setiap desa diwajibkan untuk menyediakan lahan produktif yang luasnya mencapai 3 hektare untuk dapat dimanfaatkan oleh para penderita stunting.
Terkait Program Sejuta Telur, Samuel Yansen Pongi menyebutkan pihaknya memerintahkan semua OPD atau Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Sigi untuk secara bersama-sama mengentaskan stunting dengan Program Sejuta Telur yang diberikan kepada para penderita stunting.
Dalam keterangannya di sela Rakor Penguatan Program Strategis Daerah Tahun 2024 di Kabupaten Sigi, tanggal 19 Juni 2024, Samuel menyampaikan sejak tahun 2020 lalu, terdapat edaran pemerintah daerah kepada para kepala desa agar ada lahan 3 hektare yang dapat dimanfaatkan.
“Hasilnya juga dapat dinikmati oleh anak-anak yang menderita stunting,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia mengungkapkan jika Program Sejuta Telur adalah partisipasi dari semua pegawai dan juga pimpinan OPD yang ada di Kabupaten Sigi secara sukarela.
Menurutnya, nantinya, dana yang terkumpul tersebut akan diakomodir oleh Dinas Kesehatan untuk dibelikan telur.
“Telu-telur itu akan diberikan kepada anak-anak yang menderita stunting,” katanya.
Samuel menyatakan di tahun 2021 lalu, angka stunting di Kabupaten Sigi mencapai sekitar 40,7 persen dengan urutan ke-13 di Provinsi Sulawesi Tengah.
Baca Juga:
Memberikan Berbagai Dampak Positif, Pemerintah Kota Palu Terus Mengkampanyekan Diversifikasi Pangan
Dia menerangkan dirinya selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS Sigi bersama dengan semua pihak melakukan kerja sama dan membuahkan hasil, yakni terjadi penurunan angka stunting cukup signifikan dari 40,7 persen menjadi sekitar 36,8 persen pada tahun 2022.
Dia menegaskan pemda terus berupaya menekan angka stunting di Kabupaten Sigi hingga pada tahun 2023 kembali mengalami penurunan menjadi sekitar 26,4 persen.
Samuel Yansen Pongi menyatakan dia telah menugaskan dan memerintahkan smeua OPD yang terkait, termasuk camat dan juga kepala desa, untuk serius dalam hal penanganan stunting. (*/Mey)