Indramayu, gemasulawesi - SH (22), seorang warga Indramayu, memiliki kebiasaan yang tidak biasa dan berbahaya, yaitu menelan paku.
Kondisi ini menjadi perhatian setelah tim dokter RSUD Indramayu berhasil mengangkat total 70 paku dari tubuhnya.
Berikut adalah kronologi lengkap mengenai bagaimana SH, warga Indramayu tersebut bisa sampai memiliki kebiasaan tersebut dan bagaimana tim medis menanganinya.
Kisah ini bermula ketika SH sering mengeluh sakit perut yang intens.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ditemukan bahwa ada puluhan paku bersarang di lambungnya.
Tim dokter RSUD Indramayu segera melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan benda-benda tajam tersebut.
Dalam operasi tersebut, ditemukan paku-paku yang berukuran hingga 7 sentimeter.
Kondisi SH dilaporkan membaik setelah paku-paku tersebut berhasil dikeluarkan dari tubuhnya.
Cintya (29), kakak SH, menceritakan bahwa kebiasaan adiknya menelan paku baru diketahui dalam enam bulan terakhir.
Keluarga sempat kebingungan dan kelimpungan dalam mengatasi keluhan-keluhan SH akibat menelan berbagai benda tajam.
Cintya menjelaskan bahwa SH mengalami halusinasi yang mendorongnya untuk melakukan tindakan berbahaya tersebut.
Halusinasi ini, menurut Cintya, terjadi setelah SH mengalami overdosis akibat sering mengkonsumsi obat-obatan.
Setelah mengetahui kondisi SH yang kerap menelan paku, keluarga memutuskan untuk membawanya ke RSUD Indramayu.
Di rumah sakit, dokter melakukan serangkaian pemeriksaan dan memutuskan untuk melakukan operasi guna mengeluarkan paku-paku dari lambung SH.
Operasi tersebut berhasil dan puluhan paku berhasil diangkat dari tubuhnya.
Ukuran paku-paku yang ditemukan mencapai hingga 7 sentimeter, yang membuat kondisi SH cukup mengkhawatirkan sebelum operasi dilakukan.
Setelah operasi, kondisi SH dilaporkan terus membaik. Rasa sakit yang selama ini dideritanya akibat paku-paku di lambung berangsur-angsur hilang.
Tim medis terus memantau perkembangan kesehatannya untuk memastikan tidak ada komplikasi lanjutan yang muncul setelah operasi.
Keluarga SH, terutama Cintya, terus berupaya memberikan dukungan dan perawatan agar kebiasaan berbahaya ini tidak terulang kembali.
Mereka berencana untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater, untuk membantu SH mengatasi halusinasinya dan memulihkan kondisi mentalnya.
Mereka juga berusaha untuk memastikan SH tidak mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan yang bisa memicu overdosis dan halusinasi.
Kisah SH dengan cepat menjadi viral di media sosial dan menimbulkan beragam komentar.
“Biasanya gini ini kena santet eh ini malah disengaja,” komentar salah seorang netizen. (*/Shofia)