Parigi Moutong, gemasulawesi – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan atau Dinas TPHP Kabupate Parigi Moutong menyatakan sekitar 119 hektare lahan persawahan di Parigi Moutong rusak atau puso akibat dampak banjir bandang yang melanda Kecamatan Toribulu di tanggal 23 Juni 2024 lalu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHP Parigi Moutong, Dadan Priatna, dalam keterangannya tanggal 30 Juni 2024, mengatakan pihaknya mengupayakan pemulihan lahan persawahan milik para petani di Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dia mengungkapkan jika langkah intervensi yang dilakukan oleh pihaknya adalah dengan membantu benih padi, yang selanjutnya adalah dengan melakukan normalisasi lahan persawahan.
“Serta mengajukan bantuan lainnya yang dibutuhkan kepada Dinas TPHP Provinsi Sulawesi Tengah ataupun Kementerian Pertanian RI,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia memaparkan jika 119 hektare sawah yang rusak tersebut merupakan milik 266 petani di Desa Toribulu Selatan, Desa Toribulu dan Desa Sienjo.
“Sekitar 82 hektare sawah yang ada di wilayah itu terendam banjir, tetapi, tidak mengalami puso,” terangnya.
Baca Juga:
Sebut DPR Berjanji Akan Membawa Aspirasi, DPRD Sulsel Harap Ada Penjelasan Terkait Program Tapera
Dia menambahkan untuk percepatan pemulihan dampak bencana hidrometeorolgi, Dinas TPHP Parigi Moutong menugaskan para penyuluh pertanian di wilayah itu untuk melakukan pendampingan terhadap para petani agar mereka dapat melakukan penanaman kembali.
Menurutnya, adanya dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeologi tersebut tentunya memberikan pengaruh terhadap produksi dan juga produktivitas pertanian jika tidak segera dilakukan langkah penanganan.
Dia menjelaskan di masa tanggap darurat, pihak Dinas TPHP Parigi Moutong untuk sementara ini mengupayakan normalisasi lahan persawahan dengan melakukan pengerukan sedimentasi terbawa banjir.
Dadan Priatna mengakui kerugian para petani dari dampak bencana banjir bandang belum dapat diketahui.
“Kami mengharapkan para petani untuk tidak berputus asa dan tetap optimis untuk meningkatkan produksi ke depannya,” pungkasnya. (Antara)