Medan, gemasulawesi - Sebuah kejadian menarik perhatian terjadi di Gg. Tumirah, Helvetia Timur, Kota Medan, Sumatera Utara.
Hal ini terjadi ketika sebuah tim gabungan terdiri dari pengemudi ojek online (ojol), Polsek Helvetia, SATGAS GOJEK, dan Komunitas KRIGO di Kota Medan melakukan aksi penggerebekan terhadap seorang yang diduga melakukan penipuan dengan modus orderan fiktif.
Kejadian ini bermula dari laporan beberapa pengemudi ojol di Kota Medan, termasuk Juliana (48 tahun), yang mengalami kerugian akibat menerima orderan yang ternyata tidak ada yang memesan.
Awalnya, korban menerima sebuah pesanan untuk mengantar kipas angin dengan nilai sebesar Rp130 ribu ke lokasi yang ditentukan.
Namun, setibanya di lokasi yang dimaksud, ternyata tidak ada orang yang melakukan pemesanan.
Kejadian serupa telah dialami oleh beberapa pengemudi ojol lainnya, yang menyebabkan total kerugian mencapai Rp800 ribu.
Dengan adanya serangkaian kejadian ini, korban dan beberapa rekannya dari komunitas ojol KRIGO memutuskan untuk melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwenang, termasuk Polsek Helvetia dan SATGAS GOJEK.
Melalui koordinasi yang baik, pada malam itu sekitar pukul 21.00 WIB, aksi penggerebekan dilakukan di kediaman Ari Tio Pilus Simatupang (25 tahun), yang diduga sebagai pelaku di balik orderan fiktif tersebut.
Kapolsek Helvetia, Kompol Alexander Putra, mengonfirmasi bahwa Ari Tio Pilus Simatupang telah berhasil diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan penipuan ini.
Aksi penggerebekan dilakukan dengan melibatkan pihak kepolisian dan komunitas ojol untuk memastikan tindakan hukum yang sesuai dan mencegah potensi tindakan main hakim sendiri.
Setelah penangkapan, dilakukan mediasi antara korban dan pelaku di kantor polisi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai tanpa melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
Kesepakatan ini mencerminkan upaya untuk menyelesaikan sengketa dengan cara yang beradab dan menghindari pertumpahan darah atau tindakan kekerasan lainnya.
Video penggrebekan ini pun dengan cepat beredar luas di media sosial dan menimbulkan beragam komentar.
"Cocok sekali diginikan biar tau rasa, kasian ojolnya apalagi kalau kakek kakek tua yang dapat orderan fiktif," komentar akun @rin***.
Tak sedikit dari warganet yang menyayangkan aksi pelaku dan merasa iba dengan para ojol.
"Apa ya maksudnya buat orderan fiktif gitu, kang ojol cari makan malah dibuat kayak gitu," komentar akun @lis***. (*/Shofia)