IMI Banyuwangi Desak Panitia Bertanggung Jawab atas Insiden Meninggalnya Pembalap saat Berlaga dalam Ajang Road Race di Pantai Boom

Panitia diminta bertanggung jawab atas meninggalnya pembalap saat berlaga dalam ajang Road Race 2024 di Pantai Boom Banyuwangi.
Panitia diminta bertanggung jawab atas meninggalnya pembalap saat berlaga dalam ajang Road Race 2024 di Pantai Boom Banyuwangi. Source: Foto/Instagram @imi_bwi

Banyuwangi, gemasulawesi - Sebuah kecelakaan tragis telah mengguncang komunitas balap sepeda motor di Banyuwangi. 

Anggara Grineta, seorang pembalap berusia 34 tahun asal Dusun Gayam Kidul, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengikuti ajang road race yang diselenggarakan oleh Banyuwangi Otomotif Sport Club (BOSC) di Pantai Boom Banyuwangi. 

Insiden ini terjadi pada Minggu, 7 Juli 2024 di menyisakan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan komunitas balap sepeda motor khususnya di Banyuwangi.

Anggara, yang tidak hanya dikenal sebagai pembalap tetapi juga sebagai mekanik sepeda motor, sedang beradu kecepatan dengan para pesaingnya ketika kecelakaan terjadi di salah satu tikungan. 

Baca Juga:
Memanas! Bahas Tata Tertib, Rapat Paripurna DPD RI Malah Berakhir Ricuh hingga Palu Sidang Nyaris Direbut, Begini Kronologinya

Kecelakaan itu mengakibatkan Anggara mengalami luka-luka serius yang menyebabkan meninggalnya di tempat kejadian. 

Jenazahnya kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan medis lebih lanjut, sementara otoritas setempat masih menyelidiki kronologi pasti dari kejadian tersebut.

Kapolsek Banyuwangi, AKP Hadi Waluyo, membenarkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi dan pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti dari insiden yang menimpa Anggara. 

Upaya penelusuran saksi dan keterangan dari panitia pelaksana sedang dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian tragis ini.

Baca Juga:
Kejar Tahanan yang Melarikan Diri dari PN Sarolangun Jambi Usai Divonis 5 Tahun Penjara, 85 Personel Aparat Gabungan Dikerahkan

Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Banyuwangi, Didik Momo, juga mengonfirmasi bahwa Anggara terlibat dalam perlombaan saat kecelakaan terjadi. 

Didik menegaskan pentingnya menjaga keselamatan setiap peserta dalam setiap event balap yang diselenggarakan, dan bahwa IMI Banyuwangi akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa hak-hak korban diakui dan dipenuhi sesuai prosedur.

"Kami akan mengirim surat kepada IMI Provinsi Jawa Timur untuk memastikan bahwa prosedur yang benar diikuti dan hak-hak keluarga Anggara diakui dengan tepat," kata Didik dalam pernyataannya. 

Selain itu, ia mendesak pihak panitia penyelenggara perlombaan tersebut untuk bertanggung jawab atas insiden ini.

Baca Juga:
Yuk Eksplorasi Keindahan Tersembunyi dari Pantai Kajaran dengan Pesona Alam Karang dan Bukit di Malang yang Menawan

Ia juga menyoroti perlunya standar keselamatan yang lebih ketat dan penegakan prosedur yang lebih baik dalam setiap event balap, sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko kecelakaan di masa depan.

Terpisah, Sekretaris pelaksana road race, Handoyoyitno, juga menyampaikan konfirmasi tentang peristiwa tragis ini.

Dia menegaskan bahwa panitia bertanggung jawab penuh atas kecelakaan tersebut dan akan mengurus semua administrasi yang diperlukan, termasuk asuransi untuk kegiatan tersebut. 

Handoyoyitno menjelaskan bahwa keluarga Anggara telah ditemui untuk memberikan penjelasan dan memahami risiko yang melekat dalam olahraga otomotif seperti balap sepeda motor.

Baca Juga:
Mengungkap Kekayaan Alam Taman Nasional Wasur, Intiplah Surga Kanguru Mini dan Musamus di Papua

Kecelakaan ini telah memicu perdebatan luas di komunitas balap sepeda motor lokal tentang perlunya standar keselamatan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik dalam setiap event balap. 

Ini juga menjadi pengingat keras akan risiko yang selalu ada dalam olahraga ekstrem seperti balap motor, di mana keselamatan harus menjadi prioritas utama.

Kepergian Anggara Grineta meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitasnya, sambil mengingatkan kita semua akan pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan olahraga yang melibatkan risiko tinggi. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Baru Terungkap! Penyebab Pembalap Muda Asal Banyuwangi Meninggal Dunia Saat Berlaga di Ajang Road Race 2024 Ternyata Bukan Karena Ditabrak

Ini penyebab pembalap asal Banyuwangi meninggal dunia saat mengikuti ajang balap BOSC Road Race 2024 di Pantai Boom.

Profil Anggara Grineta, Pembalap Motor Berprestasi yang Gugur Saat Berlaga dalam Ajang Road Race 2024 di Pantai Boom Banyuwangi

Berikut merupakan profil Anggara Grineta, pembalap motor asal Banyuwangi yang meninggal saat berlaga dalam Ajang Road Race 2024.

Insiden Maut dalam Ajang Road Race 2024, Seorang Pembalap Meninggal Dunia Saat Berlaga di Pantai Boom Banyuwangi, Ini Penyebabnya

Insiden maut terjadi di lintasan road race di Pantai Marina Boom Banyuwangi. Seorang pembalap meninggal dunia karena terjatuh.

Rangkaian HUT Parigi Moutong ke 22, Richard Arnaldo Dilaporkan Membuka Kejuaraan Balap Motor Road Race Bupati Cup

Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, dikabarkan membuka Kejuaraan Balap Motor Road Race Bupati Cup.

Jaga Situasi Kondusif Selama Bulan Ramadhan, Polrestabes Bandung Larang Masyarakat Lakukan Sahur On The Road

Polrestabes Bandung melarang masyarakat untuk melakukan sahur on the road untuk menjaga situasi kondusif selama bulan Ramadhan.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;