Parigi Moutong, gemasulawesi – KPU Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, menyantuni anak yatim di Kabupaten Parigi Moutong dan melakukan doa bersama.
Dalam keterangannya di Parigi Moutong hari Selasa, tanggal 16 Juli 2024, Ketua KPU Parigi Moutong, Ariyana, mengatakan santunan ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap generasi bangsa dan juga mempererat tali silaturahmi terhadap sesama.
Hal tersebut disampaikan oleh Ariyana saat penyerahan santunan berlangsung di sekretariat KPU Kabupaten Parigi Moutong pada hari Selasa, tanggal 16 Juli 2024.
Baca Juga:
Salah Satu Penyebab Inflasi, Pemkab Gorontalo Utara Gencarkan Gerakan Menanam Cabai
Ariyana menyatakan langkah ini juga sebagai bentuk solidaritas antar sesama dalam memberikan perhatian terhadap masyarakat yang memerlukan ukuran tangan.
“Santunan anak yatim serentak dilaksanakan di lingkungan KPU se-Indonesia sebagaimana surat KPU RI nomor: 2541/TU.01.1-SD/-3/2024 perihal santunan dan doa bersama anak yatim di lingkungan KPU,” katanya.
Dia mengatakan pihaknya sebagai penyelenggara pemilu tidak hanya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis terkait kepemiluan, namun, juga ada kegiatan lain pada aspek sosial, salah satunya lewat santunan.
“Hikmat dari bantuan ini tidak dilihat dari seberapa besar nilai materil, namun, keikhlasan memberi adalah nilai spiritual yang tidak terhingga,” ucapnya.
Dia menyampaikan santunan yang pihaknya berikan bersumber dari sumbangan pegawai di lingkungan KPU Kabupaten Parigi Moutong.
“Dengan harapan bantuan itu dapat bermanfaat dan juga dapat meringankan beban mereka,” pungkasnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memberikan pelayanan secara optimal kepada penyandang disabilitas di daerah tersebut agar potensi mereka berkembang.
Jumlah penyandang disabilitasdi Kabupaten Sigi 1.647 orang yang tersebar di 16 kecamatan, yaitu Kinovaro 42 orang, Dolo Selatan 116 orang, Marawola 101 orang, Marawola Barat 22 orang, Dolo 163 orang, Gumbasa 37 orang, Kulawi 193 orang, Tanambulava 63 orang, Kulawi Selatan 102 orang dan Lindu 98 orang.
Juga Nokilalaki 56 orang, Pipikoro 155 orang, Palolo 97 orang, Sigi Biromaru 158 orang dan Sigi Kota 77 orang. (*/Mey)