Sulawesi Barat, gemasulawesi - Seorang murid sekolah dasar di SD Inpres Kuo, Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, menjadi perbincangan di media sosial usai videonya menggunakan sendal jepit biru saat hari pertama sekolah viral.
Muhammad Firdaus, berusia tujuh tahun, terlihat duduk sendirian di halaman sekolah, sementara siswa SD Inpres Kuo lain mengenakan sepatu lengkap dengan seragam.
Kisah Firdaus, siswa SD Inpres Kuo itu pun menarik perhatian banyak orang, termasuk di media sosial.
Ia tidak memiliki sepatu baru karena orang tuanya tidak mampu membelikannya.
Kejadian ini mengungkapkan tantangan ekonomi yang dihadapi keluarganya, sehingga menyebabkan Firdaus tidak memiliki sepatu yang layak untuk dipakai ke sekolah.
Ibunya, Siti Aisyah, mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi keluarga mereka yang belum stabil membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk membeli perlengkapan sekolah yang memadai untuk Firdaus.
Penghasilan harian Siti Aisyah dari berjualan sayur dengan menggunakan sepeda adalah sekitar Rp100 ribu jika semua barang dagangannya terjual.
Namun, kondisi ini membuatnya sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk membeli perlengkapan sekolah yang memadai bagi anaknya.
Respons atas kasus Firdaus tidak memiliki sepatu di hari pertama sekolah sangat cepat.
Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar, segera memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk memberikan bantuan kepada Firdaus.
Mithar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, secara langsung menyerahkan seragam dan perlengkapan sekolah baru kepada Firdaus di halaman sekolah Inpres Kuo sebagai respons atas perintah tersebut.
"Bantuan ini kami berikan agar Firdaus dan semua anak-anak lainnya dapat belajar dengan nyaman dan setara di sekolah," kata Mithar dalam kesempatan itu.
Masyarakat Sulawesi Barat memberikan dukungan yang besar terhadap Firdaus setelah kejadian ini viral di media sosial.
Banyak yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap kondisi Firdaus dan mengapresiasi respons cepat dari pemerintah daerah dalam menanggapi masalah ini.
Tak hanya dari Dinas Pendidikan, beberapa donatur juga terus berdatangan ke rumahnya untuk memberikan bantuan.
Seperti sepeda hingga uang tunai yang diberikan untuk ibu Firdaus. (*/Shofia)