Parigi moutong, gemasulawesi – Amburadul pekerjaan di Kabupaten Parigi moutong, yang disebut-sebut menjadi temuan dalam LHP BPK RI terlihat dari kondisi jalan yang saat ini sudah mulai rusak khususnya pada pekerjaan peningkatan ruas jalan Pembuni – Bronjong yang terletak di Kecamatan moutong.
Diketahui jalan Pembuni – bronjong tersebut menelan anggaran senilai Rp7.143.000.928 pantauan media ini di lapangan dalam kondisi rusak terlihat jelas proses pekerjaannya selain dugaan gagal konstruksi juga disinyalir gagal perencanaan.
Harusnya pekerjaan tersebut dari awal sudah dihentikan karena tidak sesuai dengan spek yang harusnya digunakan.
Kuat dugaan ada pembiaran oleh pihak dinas dalam proses pelaksanaan pekerjaan oleh pihak kontraktor.
Kerusakan pada pekerjaan meliputi sejumlah aspek, pada kondisi jalan terlihat ada retakan yang mengakibatkan kerusakan disinyalir akibat pemadatan yang tidak memenuhi syarat.
Selain itu pada jalan terjadi pengausan atau polished Aggregate yang diakibatkan material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan.
Bukan hanya itu, pada sejumlah titik ruas jalan Pembuni – Bronjong juga terjadi pengelupasan pada lapis permukaan yang diduga terjadi akibat kurangnya ikatan antar lapis permukaan dan lapis bawahnya atau kemungkinan lain seperti terlalu tipis lapis permukaannya.
Ditemukan juga kerusakan yang terjadi setempat dengan atau tanpa retak yang disebabkan adanya pengembangan tanah dasar ekspansif.
Terkait kondisi jalan dengan sejumlah kerusakan itu kuat dugaan ada manipulasi terjadi pada hasil pemeriksaan laboratorium, sehingga meloloskan pekerjaan untuk dibayarkan seratus persen.
Hingga saat ini, Kepala bidang Bina Marga, Wayan Mudana belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi, Rabu, 17 juli saat wartawan kembali mengunjungi kantor dinas PUPRP Wayan mudana disebut tidak berada di kantor karena sedang menjalankan ibadah.
Sementara itu pihak kontraktor Iskam Lasarika yang coba dihubungi via WA hingga berita ini tayang tidak memberikan tanggapan sama sekali. (fan)