Parigi moutong, gemasulawesi – Banyaknya proyek tender yang dimenangkan dengan penawaran di bawah satu persen pada tahun 2023 dinilai janggal.
Hal tersebut diungkapkan, salah seorang kontraktor lokal Parigi moutong, Arifin Lamalindu, Sabtu, 13 Juli 2024 saat bertandang ke kantor redaksi gemasulawesi.com.
Menurutnya, kejadian itu penting untuk diusut dan Pokja lelang perlu untuk dievaluasi kinerjanya.
“Ini indikasinya jelas sekali, anggaran dengan nilai sebesar itu bisa dimenangkan dengan penawaran buangan di bawah satu persen? Sudah tidak sehat itu tendernya,” ungkapnya.
Lanjut Arifin Lamalindu yang juga Ketua Front Pemuda Kaili (FPK) DPD Parigi moutong itu, kalau ditanya apakah diarahkan tidak mungkin pihak Pokja akan mengakui hal seperti itu.
Akan tetapi indikasii diarahkan atau tidak pemenang tendernya bisa terlihat dari kejanggalan dalam proses tender saat melakukan penawaran.
“Kalau itu juga masih diragukan maka kita bisa lihat pada hasil kerja dari pemenang tendernya, seharusnya jika tidak diarahkan maka pada saat pelaksanaan, pekerjaannya akan bagus. Mengingat buangannya hanya di bawah 1 persen dari pagu anggaran,” terangnya.
Namun kata dia, jika pelaksanaan pekerjaan itu masih di bawah standar kualitasnya tentu perlu dipertanyakan dan harus dievaluasi kembali.
“Aneh saja rasanya, menang tender dengan penawaran seperti itu. Tapi pekerjaan masih amburadul. Perlu diusut tuntas masalah ini. Harus diseriusi oleh pemerintah daerah, tidak boleh didiamkan begitu saja,” tegasnya.
Ia mengatakan, jika pekerjaan hasilnya tidak maksimal walaupun telah menawar murah seperti itu, patut dicurigai ada persoalan lain dibaliknya.
“Semoga persoalan itu menjadi perhatian bagi Pemda, khawatirnya kalau dibiarkan akan blunder ke daerah karena menerima pekerjaan dengan kualitas di bawah standar, jika diperlukan sebaiknya diserahkan saja ke APH untuk memeriksa,” pungkasnya. (fan)