Palu, gemasulawesi – Ketua Bidang Pemenangan Pemilu atau Bappilu Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said, menyampaikan partainya masih menunggu hasil survei tahap kedua sebelum menentukan dukungan calon kepala daerah di Pilkada Sulawesi Tengah tahun 2024.
Dalam keterangannya di Palu pada hari Kamis, tanggal 25 Juli 2024, Muhidin M Said mengatakan masih menunggu hasil survei kedua yang saat ini sementara berlangsung.
Muhidin M Said menerangkan dalam menetapkan dukungan, Golkar mempertimbangkan hasil survei yang diadakan selama 3 tahap.
Survei pertama telah selesai dilakukan dan survei kedua hasilnya paling lambat minggu pertama di bulan Agustus tahun 2024.
Hasil survei internal pertama Golkar yang didapatkan, 6 besar elektabilitas calon gubernur dengan pernyataan tertutup, masing-masing berdasarkan peringkat, yaitu Anwar Hafid 16,70 persen, Hidayat Lamakarate 15,38 persen, Ahmad Ali 13,95 persen, Rusdy Masyura 7,43 persen, Iwan Lapata 2,75 persen.
Serta, Arus Abdul Karim 0,31 persen.
Sementara itu, 43,48 persen responden belum menentukan pilihan mereka atau belum menjawab.
Dia juga membenarkan hasil survei itu.
“Namun, politik itu dinamis,” katanya.
Dia menambahkan dan politik itu tidak dapat tergesa-gesa.
Dikutip dari Antara, dia mengungkapkan Golkar telah mengeluarkan surat tugas di Pilkada Sulawesi Tengah untuk 2 bakal calon gubernur, yaitu Arus Abdul Karim dan Iwan Lapata.
Dia menegaskan saat ini, para calon yang diusung oleh Partai Golkar baru mendapatkan surat tugas.
Berkaitan dengan klaim beberapa calon gubernur yang telah mendapatkan rekomendasi Golkar, dia menuturkan itu adalah sesuatu hal yang luar biasa.
“Artinya, Partai Golkar sebagai partai politik yang memiliki nilai,” ucapnya.
Dia menambahkan tidak dapat dikatakan ini tidak dapat, karena semuanya dapat dan dapat juga tidak.
Sebelumnya, Rusdy Mastura, yang merupakan Gubernur Sulawesi Tengah, mengakui sedang melakukan penjajakan dengan Partai Golkar untuk maju di periode kedua.
Saat ini, Golkar mempunyai 8 kursi di DPRD Sulawesi Tengah.
Selain Golkar, tersisa PDI Perjuangan dengan 7 kursi dan Perindo dengan 2 kursi. (Antara)