Kendari, gemasulawesi - Sebuah video yang memperlihatkan seorang sopir ojek online dianiaya oleh penumpangnya sendiri menjadi viral di media sosial.
Kejadian mengerikan tersebut terjadi di Jalan Dr Sutomo, Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar pukul 07.00 WITA ketika sopir ojek online mengantarkan penumpangnya.
Korban, seorang sopir ojek online yang biasa beroperasi di pelabuhan kapal malam, diduga diserang oleh penumpangnya dengan senjata tajam jenis parang.
Pelaku, yang diduga adalah mantan penderita gangguan jiwa (ODGJ), dijemput di pelabuhan kapal malam dan meminta diantar ke depan Rumah Sakit Jiwa Kendari.
Namun, alasan pasti yang memicu penganiayaan brutal tersebut masih belum diketahui secara jelas.
Menurut beberapa sumber, terjadi cekcok antara korban dan pelaku ketika pelaku meminta uang kepada korban tetapi tidak diberikan.
Hal ini diduga menjadi pemicu pelaku kehilangan kendali dan melakukan tindakan kekerasan tersebut.
Kejadian yang berlangsung di depan umum ini disaksikan oleh banyak warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Sayangnya, meski banyak yang melihat, mereka hanya mampu merekam kejadian tersebut karena ketakutan melihat pelaku membawa parang.
Beberapa warga yang berani akhirnya berhasil menghentikan pelaku. Mereka mengikatnya dan membawanya ke kantor kepolisian setempat.
Namun, sayangnya, nyawa korban sudah tidak dapat diselamatkan.
Kapolres Kendari, AKBP La Ode Proyek, mengonfirmasi kejadian tersebut.
"Kami menerima laporan mengenai penganiayaan yang terjadi di depan Rumah Sakit Jiwa. Pelaku sudah diamankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Video kejadian yang beredar di media sosial memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
Banyak yang mengecam tindakan kekerasan tersebut dan mendesak pihak berwenang untuk memberikan hukuman setimpal kepada pelaku.
Selain itu, kejadian ini juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi sopir ojek online yang sering kali menghadapi situasi berbahaya dalam menjalankan pekerjaannya.
Sejumlah warganet juga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kondisi kesehatan mental pelaku.
Mereka berharap ada penanganan yang lebih baik terhadap orang-orang yang memiliki riwayat gangguan jiwa agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
"GAK PERCAYA! Mana ada orang gangguan jiwa bisa pakai HP secara nomal terus pakai APLIKASI OJOL, alasan aja itu pembunuhnya," komentar akun @the***.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap sopir ojek online.
Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada, serta melaporkan segala bentuk kekerasan yang mereka saksikan kepada pihak berwenang. (*/Shofia)