Makassar, gemasulawesi – Ikatan Istri Pimpinan atau IIP BUMN dan lembaga Klikhijau melakukan sosialisasi pengolahan sampah berbasis warga dan juga penyuluhan terkait ‘eco event’ di Makassar.
Ketua IIP BUMN yang diwakili oleh Popi Jarot Setyawan selaku Ketua PIKK PLN UIP3B Sulawesi dalam keterangannya di Makassar pada hari Rabu, tanggal 7 Agustus 2024 mengatakan ini sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan iklim.
Popi Jarot Setyawan menyampaikan kegiatan yang berlangsung di Lapangan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, ini adalah bagian dari Gerakan Indonesia Bersih yang memiliki tujuan untuk memperkuat literasi lingkungan dan juga semangat kolaborasi dalam pengelolaan sampah.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi semua lapisan masyarakat yang berkumpul mengadakan kegiatan tersebut.
“Masalah lingkungan dan juga perubahan iklim adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama,” katanya.
Dia melanjutkan apalagi dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional KLHK, per 31 Juli 2024, ada 32,3 juta ton timbulan sampah dan 11,6 juta ton di antaranya tidak terkelola.
Dikutip dari Antara, komposisi sampah tersebut didominasi oleh sisa makanan sekitar 40 persen yang sebagian besar bersumber dari aktivitas rumah tangga.
“Masalah ini memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan mayarakat,” ujarnya.
Pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan juga inisiatif untuk mengurangi timbulan sampah, tetapi keberhasilan program-program itu sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat.
“Secara khusus kami hadir di Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan memilih Kecamatan Manggala sebagai titik kegiatan sebab disini merupakan lokasi tumpuan akhir mayoritas sampah dasri berbagai titik di kota ini,” ucapnya.
Data DLH Makassar menunjukkan ada lebih dari 1.000 ton sampah yang diangkut menuju TPA Tamangapa setiap harinya.
“Karena itu, kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan juga benar,” tuturnya.
Dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami dampak negatif dari pengelolaan sampah yang tidak tepat dan belajar cara-cara praktis dalam mengelola sampah yang ramah lingkungan. (Antara)