Nasional, gemasulawesi - Sebuah video yang menampilkan aksi seorang Polisi Wanita (Polwan) menegur seorang pria di warung kopi mendadak viral di media sosial.
Video tersebut mengundang berbagai reaksi dari netizen, banyak di antaranya memberikan sorotan negatif terhadap tindakan sang Polwan.
Peristiwa yang melibatkan seorang Polwan ini terjadi di kawasan Tambaksari, Surabaya dan menjadi pembicaraan hangat di dunia maya.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, memberikan klarifikasi terkait insiden yang menjadi viral ini.
Menurut penjelasannya, video tersebut merupakan bagian dari kegiatan patroli rutin yang diliput oleh salah satu stasiun televisi nasional.
Namun, Kombes Dirmanto menegaskan bahwa potongan video yang beredar di media sosial hanya sebagian dari keseluruhan kejadian, yang kemudian diunggah oleh beberapa netizen hingga menjadi viral.
"Kejadian tersebut memang benar adanya, namun video yang viral itu hanyalah penggalan dari peristiwa yang sebenarnya," ujar Kombes Dirmanto, dikutip pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Lebih jauh, Kombes Dirmanto menjelaskan konteks di balik teguran tersebut.
Di tempat kejadian, ditemukan seorang pria yang tengah mengonsumsi minuman keras di warung kopi tersebut.
Hal ini memicu reaksi dari anggota patroli yang kemudian menegur pria tersebut.
Namun, komunikasi antara petugas dan pria tersebut tampaknya kurang berjalan lancar, yang menyebabkan terjadinya miskomunikasi.
Terkait dengan insiden tersebut, Polda Jatim mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini dengan memanggil kedua pihak yang terlibat.
Ali Darmawan, pria yang ada di lokasi kejadian dan diduga sedang minum minuman keras, telah dimintai keterangan oleh pihak berwenang.
Tak hanya itu, Ipda Yan Braja, salah satu petugas patroli yang juga ikut dalam operasi tersebut telah diperiksa oleh Bidpropam Polda Jatim untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.
"Kedua belah pihak sudah kami periksa dan mereka telah saling memahami serta menyadari kesalahan masing-masing," jelas Kombes Dirmanto.
Polda Jatim pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya netizen, agar tidak lagi menyebarkan atau memperpanjang pembahasan mengenai video tersebut.
"Kami harap setelah pernyataan ini, netizen tidak lagi memframing video tersebut karena kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan menyadari kesalahan masing-masing," tutup Kombes Dirmanto.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya memahami konteks sebelum menilai sebuah situasi, terutama ketika video atau informasi tersebut hanya berupa cuplikan singkat yang belum tentu menggambarkan keseluruhan kejadian.
Di era digital saat ini, informasi dengan cepat dapat menyebar luas, namun penting bagi kita untuk tetap bijak dalam menyikapi dan tidak langsung menarik kesimpulan dari apa yang kita lihat di media sosial. (*/Shofia)