Terungkap! Penemuan 7 Remaja di Kali Bekasi Diduga Terkait Tawuran Brutal di Jatiasih

Polisi Bekasi menemukan tujuh mayat remaja di Kali Bekasi, diduga terkait tawuran brutal. Penyelidikan masih berlangsung.
Polisi Bekasi menemukan tujuh mayat remaja di Kali Bekasi, diduga terkait tawuran brutal. Penyelidikan masih berlangsung. Source: Foto/tangkal layar Instagram @ingojawabarat

Bekasi, gemasulawesi - Warga Jatiasih, Kota Bekasi, dikejutkan oleh penemuan tujuh mayat remaja yang mengapung di Kali Bekasi. Penemuan ini memicu spekulasi bahwa para korban mungkin terlibat dalam aksi tawuran yang terjadi di malam sebelumnya. 

Insiden ini menarik perhatian pihak kepolisian, yang sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara mayat-mayat tersebut dengan kelompok remaja yang diamankan sebelum kejadian.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menjelaskan bahwa sehari sebelum penemuan tujuh mayat pada Minggu, 22 September 2024 tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan 18 remaja yang diduga hendak melakukan tawuran di kawasan Jatiasih, Bekasi. 

Dari 18 remaja yang diamankan, tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti membawa senjata tajam.

Baca Juga:
Sejumlah Dosen Universitas Negeri Gorontalo Melaksanakan Pengabdian di Desa Tri Rukun Kabupaten Boalemo

"18 orang yang diamankan, dan yang ditetapkan tersangka tiga orang karena membawa sajam," ujar Karyoto, dikutip pada Senin, 23 September 2024.

Namun, Karyoto menegaskan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan guna memastikan apakah ketujuh korban yang ditemukan tewas di Kali Bekasi ini merupakan bagian dari kelompok remaja yang ditangkap sebelumnya. 

Polisi juga tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi untuk memperjelas peristiwa tragis ini.

"Saat ini kami belum bisa menarik kesimpulan apapun. Kami masih mengumpulkan berbagai informasi dan bukti yang ada. Berdasarkan keterangan sementara, korban diduga salah satu pelaku yang terlibat dalam tawuran malam kemarin," jelas Karyoto.

Baca Juga:
UNRWA Memperingatkan tentang Dampak Musim Gugur terhadap Pengungsi Jalur Gaza

Lebih lanjut, Karyoto mengungkapkan bahwa kelompok remaja yang diduga hendak tawuran ini panik ketika melihat keberadaan patroli polisi.

Kepanikan tersebut membuat beberapa dari mereka melarikan diri, bahkan sampai menyeburkan diri ke sungai untuk menghindari polisi.

"Mereka menyeburkan diri ke sungai karena ketakutan saat patroli polisi melintas. Saat ini kami masih mendalami lebih lanjut, termasuk sejauh mana tindakan ini dipicu oleh kehadiran patroli polisi," imbuhnya.

Polisi kini tengah berusaha untuk memperjelas motif dan peristiwa di balik penemuan jasad-jasad remaja ini. 

Baca Juga:
Seorang Pejabat Tinggi Sebut Tidak Akan Ada Perdamaian selama Palestina Masih di Bawah Pendudukan Penjajah Israel

Insiden tersebut telah mengundang perhatian luas dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mengenai keamanan di wilayah Jatiasih yang kerap dilanda aksi tawuran antar kelompok remaja.

Di sisi lain, keluarga korban yang telah diidentifikasi tengah dalam proses dimintai keterangan oleh pihak kepolisian untuk membantu proses penyelidikan lebih lanjut.

Kasus ini menjadi salah satu yang paling disorot mengingat eskalasi kekerasan di kalangan remaja, yang kian sering terlibat dalam perkelahian massal dan tawuran di berbagai wilayah kota besar.

Sementara itu, polisi terus melakukan penyisiran di kawasan sekitar Kali Bekasi untuk mencari barang bukti lain yang mungkin bisa menjelaskan bagaimana kejadian ini berlangsung.

Baca Juga:
Kegiatan Penguatan Kapasitas Kelompok Pengelola Mangrove oleh KKMD Provinsi Gorontalo Telah Resmi Berakhir

Langkah-langkah antisipatif juga mulai dilakukan untuk menekan angka tawuran yang masih sering terjadi, dengan memperketat patroli di lokasi-lokasi yang rawan konflik.

Peristiwa ini menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas, terutama di kalangan remaja yang rentan terpengaruh oleh perilaku kekerasan. 

Masyarakat diimbau untuk lebih aktif berperan dalam mencegah terjadinya tawuran dengan melaporkan setiap gerak-gerik mencurigakan atau tindakan yang mengarah pada konflik massal. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Sejumlah Dosen Universitas Negeri Gorontalo Melaksanakan Pengabdian di Desa Tri Rukun Kabupaten Boalemo

Pengabdian di Desa Tri Rukun, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, dilaksanakan oleh sejumlah dosen Universitas Negeri Gorontalo.

Kegiatan Penguatan Kapasitas Kelompok Pengelola Mangrove oleh KKMD Provinsi Gorontalo Telah Resmi Berakhir

Kegiatan Penguatan Kapasitas Kelompok Pengelola Mangrove yang dilaksanakan oleh KKMD Provinsi Gorontalo resmi berakhir.

19 Peserta Siap Mewakili Provinsi Gorontalo pada Ajang MTQ Korpri Nasional ke-VII di Bulan November Mendatang

Pada ajang MTQ Korpri Nasional ke-VII, sebanyak 19 peserta siap untuk mewakili Provinsi Gorontalo di bulan November mendatang.

Pemprov Gorontalo Kembali Melaksanakan Sosialisasi Pendidikan Politik yang Dikhususkan untuk Pemilih Pemula

Sosialisasi pendidikan politik yang dikhususkan untuk pemilih pemula kembali dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.

8 Mahasiswa UIN Datokarama Palu Dikirim ke Thailand Melaksanakan KKN Internasional

Sebanyak 8 mahasiswa UIN Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, dikirim ke Thailand untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Internasional.

Berita Terkini

wave

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.


See All
; ;