Kabupaten Gorontalo, gemasulawesi – Penjabat Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome, menyatakan pariwisata menjadi sektor prioritas dalam kemajuan dan pengembangan desa serta kawasan.
Dalam keterangannya pada hari Senin, tanggal 30 September 2024, Haris Suparto Tome menyampaikan jika pariwisata berkembang maka sektor pertanian, infrastruktur dan ekonomi masyarakat juga ikut meningkat.
Hal tersebut dikatakan Haris Suparto Tome setelah rapat kerja Asosiasi Permusyawaratan Desa atau APD Kabupaten Gorontalo di Limboto.
Baca Juga:
OJK Sulutgomalut Sebut Fungsi Intermediasi Perbankan Sulawesi Utara Dinilai Stabil hingga Juni 2024
Dia menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah desa dan BPD atau Badan Permusyawaratan Desa dalam merumuskan anggaran desa secara bersama agar pembangunan dapat berjalan dengan baik dan juga tepat sasaran.
Dia menyebutkan pariwisata di desa dapat dipromosikan dengan memanfaatkan media sosial.
“Pemerintah Gorontalo dapat mengadakan pelatihan pemasaran digital,” katanya.
Dia menambahkan pelatihan tersebut yang adalah bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau SDM di sektor pariwisata.
Dikutip dari Antara, menurutnya, dari pesisir pantai yang menawan hingga wilayah perbukitan, situs sejarah yang menarik hingga kuliner khas yang menggugah selera adalah aset yang berharga yang perlu dikembangkan dan promosikan dengan optimal.
“Saat ini tidak dapat lagi mengandalkan cara-cara yang konvensional dalam mempromosikan potensi wisata,” ucapnya.
Dia menambahkan dunia telah beurbah dan cara orang mencari informasi, merencanakan perjalanan, bahkan memesan tiket dan juga memesan akomodasi, semuanya telah beralih ke platform digital.
Dia menerangkan bahwa pemasaran digital bukanlah mengenai teknologi semata, tetapi tentang bagaimana bercerita, membagikan keindahan dan juga keunikan Gorontalo kepada dunia.
Di sisi lain, gabungan organisasi profesi jurnalis seperti AJI, AMSI, dan IJTI mengingatkan seluruh media untuk menghasilkan pemberitaan tentang kekerasan seksual harus mempunyai perspektif yang baik terhadap korban dan ramah anak.
Baca Juga:
Usut Kasus Pembubaran Acara Silaturahmi Diaspora di Kemang Jakarta Selatan, 2 Tersangka Ditahan
Wawan Akuba, yang merupakan Ketua Aliansi Jurnalis Independen atau AJI, menuturkan beberapa pekan terakhir, masih ada media yang menulis berita kasus kekerasan seksual yang memuat identitas korban. (Antara)