Diduga Akibat Kebocoran Gas! Kebakaran di Tambora Jakarta Barat Tewaskan 5 Orang, Ini Data Kelima Korban

Kebakaran di Jalan Kali Anyar IV mengakibatkan lima korban jiwa, termasuk dua wanita dan tiga anak.
Kebakaran di Jalan Kali Anyar IV mengakibatkan lima korban jiwa, termasuk dua wanita dan tiga anak. Source: Foto/dok. Humas Jakfire

Tambora, gemasulawesi - Sebuah tragedi kebakaran melanda pemukiman warga di Jalan Kali Anyar IV, Tambora, Jakarta Barat. 

Peristiwa tragis ini mengakibatkan lima orang kehilangan nyawa, yang terdiri dari dua wanita dan tiga anak laki-laki. 

Kebakaran yang terjadi pada Selasa, 15 Oktober 2024 ini menjadi salah satu insiden paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Kasie Ops Gulkamart Jakarta Barat, Syarifuddin, mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi di samping kantor kelurahan Kaliaanyar. 

Baca Juga:
Pemerintah Kelurahan Kampal Minta Kontraktor Hentikan Proyek Pembuatan Trotoar di Jalan Trans Sulawesi Kampal

“Korban jiwa sebanyak lima orang,” ungkapnya saat memberikan keterangan. 

Identitas korban yang teridentifikasi antara lain Sriyani (66) dan Aryanti (44), serta Raihan (7), Asgar (13), dan Yoka (12). 

Berita duka ini tentunya mengejutkan dan mengundang simpati dari masyarakat sekitar.

Menurut Syarifuddin, kebakaran diduga disebabkan oleh kebocoran gas. 

Baca Juga:
Heboh! Smelter Freeport Gresik Kebakaran di Malam Hari, Pihak PTFI Pastikan Tidak Ada Korban dan Akan Lakukan Hal Ini

Kejadian ini bermula ketika seorang warga mendengar dentuman keras dan melihat api keluar dari salah satu rumah sekitar pukul 01.23 WIB. 

Api dengan cepat menyebar, melahap 30 unit rumah di sekitarnya dan mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi para penghuni.

Tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, dengan 22 unit pemadam dan 110 personel yang terlibat dalam operasi tersebut. 

Mereka bekerja keras selama delapan jam untuk mengendalikan dan memadamkan api yang terus membara. 

Baca Juga:
Ditanya Perihal Kabinet Prabowo Subianto, Erick Thohir Justru Mengaku Ingin Fokus Nonton Bola Terlebih Dahulu

Syarifuddin menyatakan, "Akhirnya, setelah perjuangan yang melelahkan, api dapat dipadamkan. Saat ini, keadaan di Tambora telah dinyatakan normal kembali."

Selama proses pemadaman, petugas mengalami berbagai kendala, termasuk akses yang sulit ke lokasi dan kondisi angin yang memperburuk penyebaran api. 

Banyak warga yang panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang berharga mereka, sementara petugas berusaha mengamankan area tersebut agar tidak ada warga lain yang terjebak di dalam rumah yang terbakar.

Insiden ini juga memunculkan pertanyaan mengenai keselamatan di lingkungan tersebut, terutama terkait dengan penggunaan gas. 

Baca Juga:
Warga Kelurahan Kampal Minta Pembangunan Trotoar Jalan Trans Sulawesi Dihentikan, Diganti dengan Pembuatan Drainase

Kebocoran gas merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kebakaran, dan pihak berwenang diimbau untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan gas oleh warga.

Syarifuddin juga menambahkan bahwa investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari kebakaran tersebut.

Pemerintah setempat juga berencana untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak. 

Hal ini diharapkan dapat meringankan beban mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda dalam musibah ini. 

Baca Juga:
Daftar 49 Nama Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo Subianto ke Kertanegara, Ada Orang Baru Hingga Bekas Kabinet Jokowi

Tragedi kebakaran di Tambora ini menjadi pengingat penting akan perlunya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, terutama yang disebabkan oleh kebocoran gas. 

Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa peralatan gas di rumah masing-masing dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda kebocoran. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Pemerintah Kelurahan Kampal Minta Kontraktor Hentikan Proyek Pembuatan Trotoar di Jalan Trans Sulawesi Kampal

Dinilai tidak tepat sasaran terhadap penerima manfaat, Pemerintah Kelurahan Kampal meminta Kontraktor hentikan pembuatan trotoar.

Heboh! Smelter Freeport Gresik Kebakaran di Malam Hari, Pihak PTFI Pastikan Tidak Ada Korban dan Akan Lakukan Hal Ini

Smelter Gresik mengalami kebakaran pada Senin malam, 14 Oktober 2024, tidak ada korban jiwa dan penyebab kebakaran masih diselidiki

Warga Kelurahan Kampal Minta Pembangunan Trotoar Jalan Trans Sulawesi Dihentikan, Diganti dengan Pembuatan Drainase

Dinilai tidak menjadi kebutuhan prioritas, warga kelurahan Kampal meminta pembangunan trotoar di jalan trans sulawesi dihentikan.

Bawaslu Kendari Ingatkan kepada Peserta Pilkada 2024 untuk Tidak Melibatkan Anak-Anak dalam Kegiatan Kampanye

Peserta Pilkada tahun 2024 diingatkan oleh Bawaslu Kendari untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye mereka.

Rutan Majene Sulawesi Barat Memberikan Pelatihan Wirausaha kepada Warga Binaan

Pelatihan wirausaha diberikan oleh Rutan Kelas II B Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, kepada para warga binaannya.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;