Kendari, gemasulawesi – Pelaksanaan debat publik calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Tenggara diklaim oleh 4 pasangan calon atau paslon yang menyatakan mendukung program Presiden Prabowo Subianto di Provinsi Sulawesi Tenggara.
4 paslon cagub dan cawagub Sulawesi Tenggara yang terdiri dari nomor urut 1 Ruksamin dan LM Sjafei Kahar, nomor urut 2 Andi Sumangerukka dan Ir. Hugua, nomor urut 3 Lukman Abunawas dan La Ode Ida, dan nomor urut 4 LM Ikhsan Taufik Ridwan menyatakan jika misi-misi mereka sejalan dengan Asta Cita Prabowo Subianto.
Lukman Abunawas, yang merupakan cagub nomor urut 2 menyatakan di Kendari bahwa pihaknya memiliki visi dan misi yang sesuai dan sinkron dengan program pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca Juga:
KPK Geledah Pemprov Bengkulu, Tujuh Pejabat Terjaring OTT, Siapa Saja yang Terlibat?
Dengan visi mewujudkan Sulawesi Tenggara emas, ekonomi yang maju, sejahtera, dan aman menuju pembangunan yang amanah.
“Amanah artinya membangun yang adil merata dan berkelanjutan yang didukung dengan misi meningkatkan kualitas SDM sebagai pelaksana dan pengendali pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, Tina Nur Alam, yang merupakan cagub nomor urut 4, menyebutkan dalam membangun Sulawesi Tenggara akan menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat, dengan mendukung program makan siang gratis di Sulawesi Tenggara dan pengelolaan sumber daya alam atau SDA dan lingkungan.
Baca Juga:
Tragedi Longsor di Padang Lawas Sumatera Utara, Empat Anggota Keluarga Tewas Tertimbun Tanah
“Saya juga siap untuk mendukung program presiden kita, saya telah menyampaikan kajian ibu langsung kepada Presiden dan dimuat di media massa tentang bagaimana melaksanakan program makan siang gratis di Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.
Dia menambahkan demikian pula untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
Ruksamin, yang merupakan cagub nomor urut 3, mengungkapkan pihaknya akan memanfaatkan peluang Sulawesi Tenggara terhadap Asta Cita Prabowo Subianto terkait dengan hilirisasi.
Dia mengatakan hilirisasi akan pihaknya bangun pada sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan.
“Inovasi di sektor lingkungan hidup tidak boleh hanya menyelesaikan masalah tetapi harus juga mampu berdampak untuk ekonomi masyarakat,” ucapnya. (Antara)