Viral! Akses Jalan Rusak, Warga Desa Salumakki di Mamuju Terpaksa Ditandu Sejauh 28 Km Karena Sakit Parah

Warga Desa Salumakki, Mamuju, tandu pasien sejauh 28 km karena jalan rusak. Infrastruktur buruk jadi sorotan.
Warga Desa Salumakki, Mamuju, tandu pasien sejauh 28 km karena jalan rusak. Infrastruktur buruk jadi sorotan. Source: Foto/Tangkap layar Tiktok @infomamuju_

Mamuju, gemasulawesi - Kondisi memprihatinkan dialami oleh seorang warga Desa Salumakki, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. 

Seorang warga bernama Juanda, 36 tahun, yang mengalami muntah darah, terpaksa ditandu sejauh 28 kilometer oleh puluhan warga menuju Puskesmas Karataun. 

Akses jalan yang rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan menjadi penyebab utama perjuangan berat ini.

Menurut rekaman video amatir yang beredar di media sosial, warga menggunakan tandu darurat yang terbuat dari bambu untuk membawa Juanda melewati medan berat. 

Baca Juga:
Kasatreskrim Polres Kupang Diduga Memeras Pemilik Koperasi Pah Meto, Minta Rp20 Juta untuk Bebaskan Truk Bermuatan Mangan

Jalan berlumpur, hutan belantara, tanjakan curam, hingga sungai yang harus diseberangi menjadi tantangan besar bagi warga dalam perjalanan panjang ini. 

Tidak tanggung-tanggung, mereka membutuhkan waktu lebih dari 10 jam untuk mencapai puskesmas.

Kepala Desa Salumakki, Sopater Y Masinda, menuturkan bahwa kondisi jalan di desa tersebut sudah puluhan tahun tidak memadai. 

Saat musim hujan, jalan menjadi licin dan lumpur membuat kendaraan roda dua sekalipun sulit melintas. 

Baca Juga:
Cuaca Buruk, Nelayan Asal Desa Tasikharjo Rembang Hilang Dihantam Gelombang Tinggi di Laut Jawa, Begini Kronologi Awalnya

Bahkan ambulans tidak dapat masuk ke wilayah ini, sehingga warga harus mengandalkan tandu manual.

“Warga kami, Juanda, harus ditandu karena kondisinya sangat kritis. Kami berangkat pukul 06.00 Wita dan tiba di puskesmas sekitar pukul 15.00 Wita. Ini adalah satu-satunya cara karena jalan kami tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” kata Sopater, dikutip pada Minggu, 8 Desember 2024.

Ia juga menjelaskan bahwa perjalanan dilakukan oleh puluhan warga secara bergantian karena medan yang sulit menguras tenaga. 

Sopater berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

Baca Juga:
Kementerian Kesehatan Palestina Melaporkan Serangan Penjajah Israel terhadap Ambulans

Setelah tiba di Puskesmas Karataun, Juanda langsung mendapatkan perawatan intensif. 

Karena kondisinya masih memprihatinkan, ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Manakarra di Mamuju untuk perawatan lanjutan. 

Proses evakuasi ini menjadi bukti nyata bahwa minimnya infrastruktur dapat mengancam nyawa warga, terutama di wilayah pedalaman.

Kisah ini menjadi perhatian luas masyarakat, khususnya terkait pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah terpencil. 

Baca Juga:
Penjajah Israel Membunuh Anak Palestina yang Bermimpi Menjadi Cristiano Ronaldo

Jalan yang layak menjadi kebutuhan mendesak bagi Desa Salumakki, tidak hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga untuk pelayanan kesehatan yang lebih cepat.

“Kami sangat berharap agar pemerintah bisa segera memperhatikan kondisi jalan yang ada di desa kami. Perjuangan ini terlalu berat untuk diulang kembali nantinya,” tambah Sopater.

Semangat gotong royong yang ditunjukkan warga Desa Salumakki patut diacungi jempol. 

Namun, semangat ini seharusnya tidak menjadi pengganti tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan fasilitas yang layak. 

Baca Juga:
Pemprov Sulteng Sebut Penyandang Disabilitas Adalah SDM yang Harus Diberdayakan

Semoga kejadian ini menjadi pemicu perubahan besar untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Kasatreskrim Polres Kupang Diduga Memeras Pemilik Koperasi Pah Meto, Minta Rp20 Juta untuk Bebaskan Truk Bermuatan Mangan

Pemilik koperasi merasa diperas polisi Kupang. Kasatreskrim bantah tuduhan, kasus kini ditangani Bidpropam Polda NTT.

Cuaca Buruk, Nelayan Asal Desa Tasikharjo Rembang Hilang Dihantam Gelombang Tinggi di Laut Jawa, Begini Kronologi Awalnya

Nelayan Desa Tasikharjo, Rembang, hilang di Laut Jawa akibat gelombang tinggi. Pencarian oleh tim SAR terus dilakukan.

Pemprov Sulteng Sebut Penyandang Disabilitas Adalah SDM yang Harus Diberdayakan

Penyandang disabilitas disebutkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah merupakan sumber daya manusia yang harus diberdayakan.

Bapenda Makassar Mencatat Penerimaan Pajak Daerah Kota Makassar Capai 1,3 Triliun Rupiah hingga Awal Desember 2024

Penerimaan pajak daerah Kota Makassar dicatat oleh Bapenda Makassar mencapai 1,3 triliun rupiah hingga awal bulan Desember 2024.

Pemkab Buol Pastikan BUMD Mempunyai Peranan Penting dalam Percepat Pertumbuhan Ekonomi Lokal

BUMD di wilayah Buol dipastikan oleh Pemerintah Kabupaten Buol memiliki peranan penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;