Malang, gemasulawesi - Aksi kecelakaan Mobil Daihatsu Sigra dengan nomor polisi AG 1201 PI terjun ke dalam jurang sedalam sekitar 50 meter di Desa Karangates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pihak pengemudi Ragil Wurianto (54) asal warga Desa Garum, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kecelakaan ini terjadi diduga akibat sopir mengantuk saat menikung di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Lalu mobilnya terperosok ke dalam jurang dengan memiliki kedalaman sekitar 50 meter," ungkap pihak Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, Joko Taruna.
Baca Juga:
Mantan Pelatih PSM Makassar Ditemukan Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Tol Pasuruan, Ini Kronologinya
Beruntungnya nyawa pengemudi mobil tersebut dinyatakan selama dalam peristiwa.
Namun, pengemudi mengalami luka patah tulang bahu sebelah kiri, dan sudah dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sementara mobilnya mengalami kerusakan yang parah, baik di sisi depan ataupun belakang.
Baca Juga:
Umar Hasibuan Sebut Jokowi Terkena Post Power Syndrome Sejak Prabowo Jadi Presiden, Begini Alasannya
Kerugian yang dialami dalam peristiwa tersebut diperkirakan mencapai 10 juta rupiah.
"Penumpang mobil itu hanya sebagai pengemudi," pungkasnya.
Disebutkan pengemudi mobil tersebut sempat hilang kendali di jalur tikungan curam.
Sehingga mobilnya terjun ke dalam jurang dan mendarat di sungai Brantas, dekat Bendungan Lahor, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 01.00 WIB dini hari dan tak ada yang mengetahui kecelakaan ini terjadi, sebab disebutkan kondisi jalan tikungan tersebut sangat sepi.
Disebutkan juga korban sempat merangkak berusaha naik ke jalan raya Blitar-Malang dalam kondisi luka sambil meminta pertolongan.
Sehingga korban ditemukan warga pada pagi hari langsung ditolong saat menemukan korban tersebut.
Pihak Kanit Gakkum juga menyebutkan bahwa kecelakaan tunggal yang terjadi ini sempat melibatkan sebuah mobil lainnya dan baru diketahui keesokannya.
Namun, untuk proses evakuasi korban berlangsung dramatis karena lokasi jurang cukup dalam sehingga masih memerlukan waktu yang ekstra. (*/Ayu Sisca Irianti)