Denny Siregar ke Nelayan yang Ngaku Membuat Pagar Laut di Tangerang: Ko Pas Dicabut Ga Ada yang Demo?

Foto pegiat media social, Denny Siregar yang menyoroti pencabutan pagar bambu di laut Tangerang
Foto pegiat media social, Denny Siregar yang menyoroti pencabutan pagar bambu di laut Tangerang Source: (Foto/Instagram/@dennysirregar)

Tangerang, gemasulawesi - Pegiat media sosial Denny Siregar turut menyoroti pembongkaran pagar bambu misterius yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di laut Tangerang, Banten.

Pagar tersebut dibongkar oleh TNI Angkatan Laut pada Sabtu, 18 Januari 2025, dengan aksi yang dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta, Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto.

Pembongkaran pagar tidak hanya melibatkan personel TNI AL, tetapi juga melibatkan warga setempat.

"Kami bersinergi bersama warga sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut," jelas Harry dalam proses pembongkaran tersebut.

Baca Juga:
JPN Kejaksaan Tinggi Sulsel Masih Lakukan Verifikasi Jawaban dan Alat Bukti Pemohon dalam Perkara Sengketa Pilkada

Harry juga mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut atas perintah Presiden Prabowo Subianto.

Pagar laut yang dianggap misterius ini sebelumnya disebut-sebut dibangun oleh kelompok masyarakat dan nelayan yang menamakan diri sebagai Jaringan Rakyat Pantura.

Mereka mengklaim bahwa pagar tersebut dibuat secara swadaya oleh masyarakat.

Namun, klaim tersebut memunculkan banyak pertanyaan, terutama dari Denny Siregar.

Baca Juga:
Plh Disperindag Sulawesi Selatan Sebut Pemprov Rancang Strategi Pemasaran untuk Membantu UMKM Naik Kelas

Dalam cuitannya di akun X resminya, @Dennysiregar7, Denny mempertanyakan keabsahan klaim swadaya tersebut.

Menurutnya, jika pagar tersebut memang benar dibangun oleh masyarakat secara gotong royong, seharusnya ada aksi protes dari warga ketika pagar itu dibongkar oleh TNI AL.

"Katanya pagar laut itu swadaya nelayan dan masyarakat... Kok pas dicabut, gada yang demo ya?" tulis Denny pada Sabtu, 18 Januari 2025.

Pertanyaan tersebut memicu diskusi di media sosial, dengan banyak warganet memberikan tanggapan terkait klaim swadaya tersebut.

Baca Juga:
Pemprov Gorontalo Meraih Kategori A Sebagai Zona Hijau Kualitas Tertinggi dalam Pelayanan Publik dari Ombudsman

Beberapa warganet juga menyuarakan keraguan mereka terhadap logika di balik pembangunan pagar laut sepanjang 30 kilometer oleh nelayan.

"Infonya urunan selama 5 tahun! Nelayan mana yg lebih utamain bikin pagar laut daripada ngurusin rumah tangga sendiri," tulis akun @sta*** sebagai balasan terhadap cuitan Denny.

Hal senada juga diungkapkan akun @man*** yang menyebut klaim tersebut tidak masuk akal. "Pembohongan publik itu, logikanya sdh pada konslet.

Secara logika buat apa nelayan pagarin laut sepanjang 30 KM dgn biaya patungan??? Utk hidup sejahtera aja susah," tulisnya.

Baca Juga:
Polda Sulteng Sebut Berbagai Pihak Harus Ikut Lakukan Deteksi Dini agar Generasi Muda Tidak Menyalahgunakan Narkotika

Kasus ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai alasan dan pihak yang sebenarnya berada di balik keberadaan pagar laut tersebut.

Dengan pembongkaran yang melibatkan TNI AL dan instruksi langsung dari Presiden, langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah menganggap penting untuk menangani isu tersebut secara langsung. 

Di sisi lain, diskusi mengenai klaim swadaya masyarakat menjadi pengingat bahwa keterlibatan dan kepentingan masyarakat lokal dalam proyek-proyek semacam ini perlu dipastikan kejelasannya. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

JPN Kejaksaan Tinggi Sulsel Masih Lakukan Verifikasi Jawaban dan Alat Bukti Pemohon dalam Perkara Sengketa Pilkada

Verifikasi jawaban dan alat bukti pemohon dalam perkara sengketa Pilkada masih dilakukan oleh JPN Kejati Sulawesi Selatan.

Plh Disperindag Sulawesi Selatan Sebut Pemprov Rancang Strategi Pemasaran untuk Membantu UMKM Naik Kelas

Pemprov Sulawesi Selatan telah merancang berbagai program termasuk strategi pemasaran untuk membantu UMKM naik kelas.

Pemprov Gorontalo Meraih Kategori A Sebagai Zona Hijau Kualitas Tertinggi dalam Pelayanan Publik dari Ombudsman

Kategori A sebagai zona hijau kualitas tertinggi dalam pelayanan publik dari Ombudsman diraih oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Polda Sulteng Sebut Berbagai Pihak Harus Ikut Lakukan Deteksi Dini agar Generasi Muda Tidak Menyalahgunakan Narkotika

Berbagai pihak, disebutkan Polda Sulteng, harus ikut melakukan deteksi dini agar generasi muda tidak menyalahgunakan narkotika.

Viral! Pria Mengaku Anggota Kostrad Lepaskan Tembakan di Kemang, Polisi Selidiki Motif dan Identitas Pelaku

Keributan di Kemang viral. Pria klaim Kostrad lepas tembakan. Polisi periksa saksi dan rekaman CCTV di lokasi.

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;