Madiun, gemasulawesi - Benda yang diduga sebagai bahan peledak bahaya atau bom ditemukan di dekat minimarket gerbang Tol Madiun.
Benda tersebut berisi rakitan pipa paralon yang dibungkus dengan karton air mineral.
“Terdapat benda rakitan yang sudah dibawa oleh tim Gegana agar dilakukan pengecekan, apakah benda tersebut mengandung bahan peledak atau tidak di dalamnya, sehingga hal ini sempat menggegerkan warga sekitar,” sebut pihak Kapolres Madiun, Madiun Muhammad ZaZainul Rofik.
Saat ini tim Gegana Polda Jatim membawa karton mineral yang mencurigakan berisi bom ke hutan Gunung Pandan untuk alasan keamanan.
Lokasi ini dijadikan sebagai tempat aman untuk menyelidiki benda yang diduga sebagai bom tersebut adalah sebuah hutan.
Hutan tersebut terletak di daerah Desa Kangen, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
“Ini tim kami masih bersama kawan-kawan tim Gegana yang berada di lokasi evakuasi hutan Perhutani Klangon di Gunung Pandan. Untuk melihat isi dan lainnya. Kami sengaja mencari lokasi yang jauh dari jalan setapak,” ujarnya.
Awalnya warga sekitar Simpan Empat Dumpil menuju gerbang tol memang dibuat panik oleh adanya penemuan benda yang diduga sebagai bom.
Sebab benda tersebut ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB yang berada di depan minimarket.
Pihak Satreskrim Polres Madiun memeriksa dua orang terkait adanya rakitan pipa paralon berisi bahan peledak.
Dua orang tersebut diduga terdapat keterlibatan kepemilikan benda yang berada di sisi minimarket arah Tol Madiun.
"Masih kita mintai soal keterangan dari para Saksi, dan kepada dua orang yang kami mintai keterangan. Temuan benda tersebut memang cukup mencurigakan yang berada di sebelah minimarket Dumpit," jelasnya.
Dua orang yang diperiksa tersebut, pihak warga Madiun juga mengetahui asal muasal benda yang mencurigakan tersebut sebagai bom.
Terkait identitas, pihak Rofik juga belum bisa menyebutkan karena masih dalam proses penyelidikan.
Nyatanya benda yang diduga sebagai rakitan bom tersebut hanyalah sebagai sebuah petasan saat dilakukan penyelidikan oleh tim Gegana. (*/Ayu Sisca Irianti)