Makassar, gemasulawesi – BKKBN atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau Dinas PP dan KB Kota Makassar dalam menurunkan angka prevalensi stunting atau tengkes.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, dalam keterangannya di Makassar mengatakan dengan memperkuat kemitraan ini adalah salah satu langkah untuk mencegah angka prevalensi stunting di lapangan.
“Pekan lalu, Pelaksana Harian Dinas PP dan KB Makassar, Akhmad Namsum, telah berkunjung ke BKKBN untuk membahas sinergitas program kerja yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka prevalensi tengkes di Sulawesi Selatan dan Makassar pada khususnya,” ucapnya.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah menguatkan komitmen untuk menggencarkan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan angka prevalensi stunting.
Baca Juga:
Keindahan Pulau Saronde di Provinsi Gorontalo Dipamerkan di Belanda dan Jerman
Dikutip dari Antara, termasuk menguatkan 5 program percepatan atau quick win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau BKKBN, salah satunya menggencarkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting atau OTA (orang tua asuh) dan melakukan koordinasi terkait dengan pelaksanaan Hari Keluarga Nasional tahun 2025.
Berdasarkan data BKKBN Sulawesi Selatan dan KB Makassar diketahui, angka prevalensi stunting di Makassar meningkat tajam dari tahun 2023 sebesar 18,04 menjadi 25,6 persen pada tahun 2024.
Di sisi lain, Kodim 1401 Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat bersama dengan pelajar menanam bibit pohon mangrove di pesisir Majene.
Komandan Kodim Kabupaten Majene, Letkol Czi I Made Bagus Asmara Putra, ST, di Majene menyatakan Kodim Mamuju melaksanakan program penanaman ratusan bibit mangrove bersama ratusan pelajar SMA 1 Kecamatan Sendana Majene.
“Penanaman mangrove di pesisir Majene itu untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya tanaman mangrove untuk menjaga kelestarian,” ujarnya.
Dia menyatakan mangrove mempunyai banyak fungsi selain untuk mencegah bencana abrasi juga akan melestarikan biota laut sebagai sumber ekonomi masyarakat juga untuk membangun sektor wisata.
Menurutnya, akar mangrove yang kuat membantu menahan tanah dan pasir sehingga mencegah terjadinya pengikisan garis pantai dan menjadi tempat berkembang biak ikan sebagai sumber ekonomi nelayan, selain itu, mempunyai kemampuan menyerap karbon dioksida lebih tinggi dibandingkan hutan daratan sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan juga pemanasan global. (Antara)