Padang, gemasulawesi - Acara bertajuk "Pesta Durian Gratis" yang digelar saat car free day (CFD) di Kota Padang, tepatnya di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat berakhir ricuh.
Acara yang digelar pada Minggu, 2 Februari ini merupakan bagian dari program promosi hasil pertanian lokal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan membagikan 30.000 durian kepada masyarakat.
Namun, antusiasme yang sangat tinggi membuat situasi tidak terkendali.
Ribuan warga berbondong-bondong datang sejak pagi untuk mendapatkan durian gratis. Namun, kepadatan massa yang tidak diatur dengan baik menyebabkan kericuhan di lokasi.
Warga mulai saling dorong dan berebut durian yang dibagikan panitia. Beberapa orang terjatuh dan terjepit di tengah kerumunan, sementara seorang perempuan mengalami insiden kakinya terinjak akibat kepanikan yang terjadi.
Panitia acara sudah berulang kali mengimbau melalui pengeras suara agar masyarakat tetap tertib dan tidak berdesakan.
Namun, banyak warga yang tidak menghiraukan seruan tersebut karena khawatir tidak kebagian durian.
Dalam waktu singkat, suasana semakin memanas dan petugas keamanan yang berjaga tampak kesulitan mengendalikan situasi.
Taufik, salah satu warga yang turut berburu durian gratis, mengaku kesulitan mendapatkan buah tersebut karena begitu padatnya kerumunan.
"Susah banget, dorong-dorongan. Saya sudah datang sejak pagi, tapi tetap sulit dapat. Untungnya akhirnya bisa bawa pulang beberapa durian buat makan bareng teman-teman," ujarnya.
Yadi, warga lainnya, juga mengalami hal serupa. Menurutnya, acara ini memang menarik perhatian karena durian yang dibagikan cukup banyak, tetapi panitia kurang siap dalam mengatur jalannya pembagian.
"Memang namanya durian gratis, pasti masyarakat antusias. Tapi tadi sempat chaos, banyak yang saling dorong dan panitia juga kewalahan," ungkapnya.
Sejumlah warga yang datang bersama keluarga akhirnya memilih meninggalkan lokasi lebih awal setelah melihat kondisi yang semakin tidak kondusif.
Beberapa ibu-ibu dan anak-anak bahkan harus dievakuasi keluar dari kerumunan agar tidak terhimpit.
Meski terjadi kericuhan, acara tetap berlangsung dan sebanyak 30.000 durian yang telah disiapkan panitia habis dalam waktu kurang dari satu jam.
Banyak warga yang kecewa karena tidak mendapatkan durian, sementara sebagian lainnya justru merasa puas meskipun harus berdesakan.
Baca Juga:
Perkenalkan Seri Ulefone Armor 28 Ultra: Smartphone Tangguh yang Terbaik Sudah di Depan Mata!
Menurut panitia, mereka sebenarnya telah mengantisipasi lonjakan massa dengan menyiapkan sejumlah petugas pengamanan.
Namun, jumlah warga yang hadir jauh melebihi perkiraan, sehingga mereka kewalahan dalam mengatur antrean.
"Kami sudah berusaha mengatur sistem pembagian, tapi jumlah warga yang datang sangat banyak, di luar ekspektasi kami," kata salah satu panitia yang enggan disebutkan namanya.
Beberapa warga menyarankan agar ke depannya sistem antrean lebih diperketat dan jumlah durian yang dibagikan lebih ditingkatkan.
Baca Juga:
Trendi sekaligus Tangguh! Jam Tangan G-Shock Edisi Terbatas dari Casio Bertema Barbie Terungkap
"Acaranya bagus, tapi kalau dibuat antrean atau pakai kupon pasti lebih tertib," ujar seorang warga yang tidak kebagian durian.
Melihat situasi yang terjadi, banyak pihak meminta agar panitia melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan acara serupa di masa mendatang.
Salah satu yang disorot adalah kurangnya sistem antrean yang jelas, sehingga warga berdesakan tanpa aturan.
Selain itu, beberapa warga juga menilai kurangnya koordinasi antara panitia dan petugas keamanan di lapangan menjadi penyebab utama kekacauan ini.
Baca Juga:
Trendi sekaligus Tangguh! Jam Tangan G-Shock Edisi Terbatas dari Casio Bertema Barbie Terungkap
"Mungkin panitia bisa menambah jumlah petugas atau bekerja sama dengan pihak kepolisian agar pengamanan lebih ketat," usul Yadi.
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.
Namun, masyarakat berharap ke depannya acara serupa bisa lebih terorganisir agar tetap bisa dinikmati tanpa adanya insiden saling dorong atau korban terinjak. (*/Shofia)