Sigi, gemasulawesi – Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, memastikan pelaksanaan pasar murah menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025 tetap dilakukan dengan menyasar 16 kecamatan karena telah dianggarkan 2 miliar rupiah untuk tahun ini.
Agus Munandar, yang merupakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sigi, mengatakan untuk pasar murah 2025 pihaknya telah 2 miliar rupiah yang terbagi dalam 2 kegiatan, yaitu HKBN atau Hari Besar Keagamaan Nasional, terutama menhelang Ramadhan dan Idul Fitri serta Natal dan Tahun Baru mendatang.
Kepastian itu dia sampaikan terkait belum ada penandatanganan kerja sama dengan Perum Bulog Sulawesi Tengah terkait pelaksanaan pasar murah itu.
Pelaksanaan pasar murah itu bekerjasama antara pemerintah daerah dengan Bulog Sulawesi Tengah sebagai penyedia bahan pokok berupa minyak goreng, beras, dan gula pasir.
Baca Juga:
Bapanas dan Pemprov Sulteng Menyiapkan 14 Rumah Kemas Durian Beku sejak Tahun 2024
“Saat ini kami telah melakukan komunikasi dengan Bulog Sulawesi Tengah tentang komoditas apa saja akan dijual dan harga terkini,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia menyatakan koordinasi itu dilakukan untuk mengetahui jumlah paket yang akan dijual pada pasar murah menjelang Idul Fitri itu.
Dia mengatakan pasar murah itu nantinya tetap akan menyasar 16 kecamatan di Sigi sehingga perlu dilakukan penghitungan dari 1 miliar rupiah untuk kegiatan menjelang Idul Fitri berapa paket sembako dapat dijual kepada masyarakat.
Terkait perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sigi dengan Bulog Sulawesi Tengah belum ada penandatanganan karena masih menunggu petunjuk dari pusat terkait dana insentif daerah atau DID.
Baca Juga:
Dinas Pariwisata dan BI Sulawesi Selatan Dorong Hotel dan Restoran untuk Meraih Sertifikat Halal
Dia menerangkan belum mengetahui tentang dana insentif daerah untuk pasar murah pada tahun 2025 mengalami pemangkasan anggaran atau tidak.
Dia menyatakan jika ada pemangkasan anggaran maka pihaknya segera mencari segera solusi agar pasar murah ini tetap berjalan dengan mekanisme berbeda ke depan.
“Pemda terus berupaya untuk tetap hadir dan membantu masyarakat guna mendapatkan bahan pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau,” ucapnya. (Antara)