Palu, gemasulawesi – Perum Bulog melampaui target penyerapan beras Februari 2025 milik petani di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pemimpin Wilayah Bulog Sulawesi Tengah, Heriswan, dalam keterangannya di Palu mengatakan alokasinya yaitu sebesar 600 ton dan yang terserap lebih dari target sebagai upaya realisasi program pemerintah pusat terkait dengan swasembada pangan dengan menyerap 3 juta ton beras petani.
“Target bulanan telah dicapai dan atas capaian itu, pihak kami diperintahkan menggeser target bulan Maret ke Februari sehingga Bulog Sulawesi Tengah diminta untuk menyerap sebanyak 1.200 ton beras petani setempat,” ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya optimis target itu akan tercapai sebelum pergantian bulan Februari 2025 karena dari awal telah dia sampaikan pihaknya tidak perlu mencapai target tetapi harus melampaui target.
Dia menerangkan pengadaan beras yang berhasil diserap dari petani di sejumlah daerah sentra, yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Banggai.
Kabupaten Tolitoli dan daerah sentra produksi lainnya diproyeksi akan melaksanakan panen pada bulan Maret mendatang.
Dia menyatakan pihaknya bergerak cepat atau jemput bola langsung ke petani.
“Kami juga menginformasikan kepada seluruh masyarakat petani di Sulawesi Tengah jangan ragu menjual hasil panennya kepada Bulog dengan catatan sesuai dengan standar dan kualitas yang ditetapkan oleh Bulog,” katanya.
Dia mengaku penyerapan beras petani lokal telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya pada musim panen, adanya program percepatan swasembada pangan maka Bulog sebagai lembaga yang ditugaskan oleh negara mengurus logistik pangan berkewajiban menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani.
Dia menuturkan pihaknya terus berupaya menyerap beras petani sebanyak mungkin.
“Tujuan ini untuk kepentingan negara dalam menjaga stabilitas pangan nasional,” ungkapnya.
Dia melanjutkan kualitas yang dimaksud seperti yang ditetapkan oleh Bulog, yaitu broken 25, menir 1 persen, dan kadar air 14.
Jika di bawah standar tersebut, Bulog berupaya untuk memberikan masukan dan juga sosialisasi kepada mayarakat petani dan juga pelaku usaha penggilingan untuk dapat memenuhi kualitas dan akurasi produk. (*/Mey)