Jember, gemasulawesi - Geger puluhan warga di Kabupaten Jember diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan investasi bodong.
Puluhan warga yang menjadi korban tersebut bersama-sama mendatangi kantor kepolisian Polres Kabupaten Jember untuk membuat laporan.
Mereka tertipu hingga miliyaran rupiah dengan arisan bodong untuk hari raya.
Sehingga para korban tersebut menyeret pelaku yang berinisial UT yang berada di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
Laporan warga yang menjadi korban tersebut terdapat lima puluh orang dari ribuan orang yang terkena investasi bodong ini.
Sebagian besarnya diketahui hanya berperan sebagai koordinator dari ribuan anggota.
Bahkan terduga penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara oleh pihak pelaku.
Baca Juga:
Penjajah Israel Menyerbu Situs Arkeologi Tell Ma’in di Masafer Yatta Selatan Hebron
Dimulai dari jual beli arisan, open purchase order atau PO untuk sembako, hingga untuk tabungan hari raya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Menyerbu Situs Arkeologi Tell Ma’in di Masafer Yatta Selatan Hebron
Apabila ditolal, kerugian yang dialami oleh para korban yaitu mencapai tiga miliyaran rupiah.
Salah satu korban saksi Meli mengatakan tentang arisan bodong ini sudah terjalin bersama pelaku sejak Juli 2024 silam.
Dugaan penipuan ini baru muncul saat transaksi terakhir dilakukan pada tanggal 20 Februari 2025 lalu.
Baca Juga:
Penjajah Israel Membakar 3 Rumah Warga Palestina dan 2 Kendaraan di Desa Duma Selatan Nablus
Menurutnya setelah uang disetorkan, barang yang dikehendaki masih belum diterima oleh para korban.
"Saya ini jadi koordinator jual beli sembako di daerah Silo, ini sudah melakukan transaksi sejak bulan Juli tahun 2024, harusnya di bulan ini barang sudah sampai. Tapi mulai bermasalah sejak tanggal 20 Februari kemarin, uang yang saya setorkan berjumlah satu miliyar. Tapi pelaku tidak segera memberikan barang yang saya PO yaitu sembako telur," katanya.
Iming-iming sembako murah itulah yang membuat Meli dan para korban lainnya tergiur untuk melakukan transaksi dengan nominal besar bersama pelaku.
Dia pun langsung mengumpulkan uang dari sejumlah anggotanya, terlebih selama melakukan transaksi belum ada masalah yang muncul. (*/Ayu Sisca Irianti)