Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2025 waktu setempat, menyerbu situs arkeologi Tell Ma’in di Masafer Yatta, selatan Hebron.
Pada saat yang sama, warga penjajah Israel lainnya melepaskan ternak mereka ke lahan pertanian Palestina.
“Para penjajah Israel secara berkelompok menyerbu situs arkeologi Tell Ma’in dan melakukan ritual Talmud di dalamnya,” kata aktivis media, Osama Makhamri.
Dia melanjutkan para penjajah Israel selanjutnya melepaskan ternak mereka ke lahan pertanian milik Ali Ismail Al-Hamamdeh di daerah Tell Ma’in.
Baca Juga:
Penjajah Israel Membakar 3 Rumah Warga Palestina dan 2 Kendaraan di Desa Duma Selatan Nablus
Dia menunjukkan bahwa kolonisasi pastoral secara sistematis maju ke wilayah barat, dekat dengan rumah warga di Masafer Yatta dengan tujuan menggusur warga dan secara paksa meninggalkan rumah mereka untuk kepentingan ekspansi nasional.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan penjajah Israel telah berdiskusi dengan 3 pemerintah Afrika timur mengenai pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza ke Sudan, Somalia, dan wilayah yang memisahkan diri, Somaliland.
Laporan pada hari Jumat menyampaikan bahwa pejabat dari Sudan mengklaim telah menolak tawaran dari Amerika Serikat, sementara pejabat dari Somalia dan Somaliland mengatakan kepada media bahwa mereka tidak mengetahui adanya kontak apapun.
Berbicara dengan syarat anonim untuk membahas inisiatif diplomatik rahasia, pejabat AS dan penjajah Israel mengonfirmasi kontak dengan Somalia dan Somaliland, sementara pejabat AS mengonfirmasi Sudan juga.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Tembaki Rumah-Rumah Warga Palestina di Kota Gaza
Mereka mengatakan tidak jelas seberapa besar kemajuan yang dicapai atau pada tingkat apa diskusi tersebut berlangsung.
Perkembangan ini terjadi lebih dari sebulan setelah Donald Trump melontarkan gagasan untuk menggusur paksa warga Palestina dan mengambil alih Jalur Gaza.
Gagasan ini ditolak mentah-mentah oleh warga Palestina dan negara-negara di Timur Tengah dengan banyak yang menggambarkannya sebagai pembersihan etnis.
Tidak ada reaksi langsung terhadap laporan tersebut dari Amerika Serikat atau penjajah Israel.
Baca Juga:
Mayoritas Mantan Tahanan, Pasukan Penjajah Israel Menahan 12 Warga Palestina dari Kota Hebron
Tetapi Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan minggu ini bahwa penjajah Israel tengah berupaya mengidentifikasi negara-negara yang akan menerima mereka. (*/Mey)