Berita Parigi Moutong, gemasulawesi – Dua sekolah SDN dan SMPN Torue dibangun tanggul sementara oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal itu diungkapkan Kabid Manejemen SD, Ibrahim saat ditemui Senin 15 Agustus 2022.
“Tergantung kondisi cuaca yang tidak menentu, ada saran dari tim Tagana Parigi Moutong, untuk mengantisipasi lumpur tidak lagi masuk ke dalam kelas, buatlah tanggul dari karung-karung berisi pasir dan batu,” ungkap Ibrahim.
Ia mengatakan tujuan menahan karung pasir dan perbekalan adalah untuk mencegah air dan lumpur masuk ke ruang kelas dan halaman sekolah.
Selain tanggul dengan karung, pihaknya juga akan mendirikan pagar sebagai penahan sementara tanggul tersebut agar debit air tidak semakin besar hingga mencapai wilayah sekolah yang terkena banjir.
“Langkah ini telah diambil sambil menunggu perencanaan dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan pusat,” katanya.
Ia mengatakan pascabanjir, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kepala sekolah dan guru membersihkan ruang kelas dengan membuang lumpur menggunakan alat seadanya.
Menurut dia, baru tiga ruang kelas yang dibersihkan dan masih ada lagi ruang kelas yang dibersihkan agar proses belajar mengajar siswa bisa berlangsung kembali.
Baca: Upayakan Pembangunan Tanggul Permanen Pasca Banjir di Torue
“Jadi dua sekolah di Torue yang terkena dampak ditutup sementara lagi dan menunggu situasi normal seperti biasa,” jelasnya.
Saat ditanya apakah ada upaya Disdikbud untuk mengadakan kelas darurat. Menurutnya, hal ini akan menjadi pertimbangan ke depan agar proses pembelajaran dapat terus berlanjut.
Ia mengatakan, pihaknya akan coba mewacanakan terkait kelas darurat. (*/Ikh)
Baca: Peduli Korban Banjir, Relawan Musisi Palu-Sigi Salurkan Bantuan
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sulawesi di: Google News
