Pelaku Pembunuhan di Maluku Terancam Penjara Seumur Hidup

<p>Foto: Illustrasi pelaku pembunuhan.</p>
Foto: Illustrasi pelaku pembunuhan.

Gemasulawesi– Seorang pria berinisial ES alias Ewin pelaku pembunuhan di Maluku terancam mendekam di penjara seumur hidup.

ES pelaku diduga membunuh dan membuang jasad kekasihnya ke laut.

“Ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara dan maksimal seumur hidup,” ungkap Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rosita Umasugi saat dihubungi, Kamis 19 Agustus 2021 malam.

Baca juga: Kopaska Temukan Diduga Korban Pesawat Sriwijaya Air di Kedalaman 20 Meter

Dia menyebut, ancaman hukuman pelaku pembunuhan di Maluku adalah seumur hidup. Karena tersangka dijerat dengan Pasal berlapis yakni Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338, Pasal 335 ayat 3 serta Pasal 181 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Dari pengakuannya ke penyidik, pelaku pembunuhan di Maluku tega menganiaya korban hingga tewas di kamar indekos tempat korban. Dan tersangka tinggal bersama Kamis 12 Agustus 2021, pekan kemarin.

Setelah menganiaya korban hingga tewas, pelaku pembunuhan di Maluku tetap tinggal bersama jasad korban di kamar kos hingga lima hari lamanya. Jasad korban baru dibawah keluar untuk dibuang ke laut pada Selasa17 Agustus 2021 dini hari.

“Jadi, jasad korban ini lima hari di kamar kos, tersangka ini ingin menyembunyikan perbuatannya,” kata dia.

Tersangka menganiaya korban saat pulang menarik becak, dan mendapati korban sedang mandi di malam hari.

Saat itu, tersangka langsung masuk ke kamar mandi, dan memukuli korban di bagian kepala serta membenturkan kepala korban ke didinding.

Setelah itu, korban yang sudah tidak berdaya diangkat ke tempat tidur. Kemudian, tersangka lalu pergi meninggalkan korban untuk kembali mengayuh becak.

Keesokan harinya, saat kembali ke kamar indekos, tersangka melihat korban sudah meninggal dunia.

Pelaku membawa dan membuang jasad korban ke laut

Jasad korban sendiri, kata Rosita, telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Piliana, Kecamatan Tehoru, setelah diotopsi di rumah sakit. Kasus ini terkuak setelah jasad korban ditemukan warga terlilit tali di Pantai Lesane Kota Masohi pada Selasa 17 Agustus 2021.

Jasad korban sendiri dibawa keluar dari kamar kos untuk dibuang ke laut dengan menggunakan becak.

Sesampai di pesisir pantai, tersangka mengikat dua bongkahan batu di jasad korban dan setelah itu membawa korban ke laut dengan perahu milik warga. (***)

Baca juga: Pasien Covid19 Tewas Terpeleset, Diduga Hendak Kabur

...

Artikel Terkait

wave

Perempuan Terduga Pengedar Putaw di Batam Terancam Hukuman Mati

Seorang perempuan berinisial SAY alias C pengedar Putaw di Batam, Kepulauan Riau diancam hukuman mati atau pidana seumur hidup.

Pria Cabuli Anak Temannya Terancam 15 Tahun Penjara

Pria berinisial SW (51) warga Bubutan, Surabaya diancam hukuman 15 tahun tahun penjara, karena cabuli anak temannya di Banyuwangi.

19 Narapidana Bandar Narkoba Dipindah ke Nusakambangan

Sebanyak 19 narapidana bandar narkoba dipindahkan ke Nusakambangan, untuk mencegah dan memutus mata rantai peredaran dari dalam Lapas.

Pelaku Pembunuhan Teman Sendiri Diancam 15 Tahun Penjara

Pemuda berinisial SS (32) pelaku pembunuhan teman sendiri dengan cara sadis di sebuah hotel di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Dua Orang Jadi Tersangka Dugaan Kasus Pengaturan Cukai Bintan

Dua orang menjadi tersangka dugaan kasus pengaturan cukai Bintan, dalam pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas wilayah.

Berita Terkini

wave

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.


See All
; ;