Internasional, gemasulawesi – Pada tanggal 1 Januari 2024 lalu, diketahui jika terjadi gempa di Jepang yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 200 orang.
Gempa yang terjadi di musim dingin ini berpusat di Semenanjung Noto yang berada di Jepang bagian tengah dan memiliki magnitudo 7,6.
Hingga kini, tim penyelamat masih terus berusaha untuk menyelamatkan ratusan orang lainnya yang dilaporkan masih hilang sejak gempa terjadi.
Baca Juga:
Kabar Baik, AS dan Penjajah Israel Sepakat PBB Dapat Lakukan Misi Penilaian di Gaza Utara
Laporan menyebutkan jika salju merupakan salah satu penghambat operasi penyelamatan korban gempa Jepang dan juga hujan.
Selain itu, salju juga membuat upaya untuk memindahkan para penyintas gempa ke penginapan dan hotel yang berada di luar Prefektur Ishikawa terhambat.
Dilaporkan jika lebih dari 28 ribu orang masih memilih untuk mengungsi di pusat evakuasi yang berada di Prefektur Ishikawa.
Baca Juga:
Banyak yang Mengungsi, Kantor Kemanusiaan PBB Sebut Tempat Penampungan Darurat di Gaza Sangat Penuh
Kabar lainnya adalah puluhan pengungsi itu terinfeksi virus Covid-19 yang kesemuanya berada di 3 lokasi di kota Shika.
Sedangkan 3.300 orang lainnya masih terisolir karena jalan yang terputus akibat gempa, terutama di Wajima dan Suzu.
Menurut laporan, salju yang menumpuk telah mencapai ketebalan sekitar 13 cm di Suzu yang menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak gempa.
Baca Juga:
Wakil Ketua Hamas Dibunuh, Ini Deretan Upaya Pembunuhan yang Dilakukan Penjajah Israel di Lebanon
Untuk wilayah Nanao, ketebalan salju sekitar 12 cm dan di Wajima sekitar 9 cm.
Gempa juga menyebabkan lebih dari 2.300 orang yang berada di Prefektur Ishikawa masih terputus aksesnya dikarenakan kerusakan yang terdapat di jalan-jalan.
Di hari Selasa kemarin, tanggal 9 Januari 2024, gempa dilaporkan kembali melanda Jepang dengan magnitudo 6,0 di Pulau Sado yang berada di Prefektur Niigata.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Badan Meteorologi Jepang.
Akibat gempa yang lainnya adalah sekitar 23 ribu rumah tangga di Prefektur Ishikawa harus mengalami pemadaman listrik.
65 ribu rumah tangga juga mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Baca Juga:
Tetap Bertahan Hidup, Ini Bagaimana Kelompok Parkour Ubah Reruntuhan di Gaza Jadi Arena Olahraga
Minggu ini, kabinet PM Jepang Fumio Kishida telah menyepakati untuk alokasi dana sekitar 4,74 milyar yen untuk penanganan gempa Jepang. (*/Mey)