Dilakukan Larut Malam, Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak 450 Pohon Zaitun dan Almond di Tepi Barat

Ket. Foto: Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak Sekitar 450 Pohon Zaitun dan Almond di Tepi Barat
Ket. Foto: Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak Sekitar 450 Pohon Zaitun dan Almond di Tepi Barat Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan terbaru, pemukim penjajah Israel telah merusak dan juga mencabut sekitar 450 pohon zaitun yang terletak di Desa Deir Sharaf di sebelah barat Nablus, Tepi Barat.

Selain merusak, pemukim penjajah Israel yang melakukannya di larut malam juga mencabut 450 pohon zaitun dan pohon almond tersebut.

Salah satu warga Palestina di Tepi Barat, Ghazi Antri,mengungkapkan jika saat dia memasuki properti miliknya yang berada di dekat pemukiman ilegal Shavei Shomron.

Baca Juga:
Serang Komunitas Palestina di Tepi Barat, AS Jatuhkan Sanksi untuk Beberapa Pemukim Penjajah Israel

Dia kemudian mengakui jika saat itu dia menemukan para pemukim penjajah Israel telah mencabut pohon-pohon zaitun dan juga almond miliknya.

“Saya menanamnya di tanah milik saya yang luasnya mencapai 2,5 hektar,” katanya.

Ghazi menerangkan jika para pemukim penjajah Israel tersebut jelas mendapatkan perlindungan dari pasukan penjajah Israel.

Baca Juga:
Bertemu Keluarga Tawanan, Netanyahu Sebut Akan Setujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas

“Mereka memanfaatkan suhu yang turun selama 3 hari terakhir ini untuk menghancurkan pohon-pohon milik saya,” ujarnya.

Ghazi membeberkan jika kejadian itu menjadi yang keempat kalinya yang terjadi di lahannya selama 2 tahun terakhir.

Berdasarkan laporan, terdapat perkiraan sekitar 700.000 pemukim penjajah Israel yang tinggal di 164 pemukiman ilegal penjajah Israel.

Baca Juga:
Harus Jalani Amputasi, Kisah Warga Palestina di Gaza Utara yang Kehilangan 1 Kaki Akibat Serangan Penjajah Israel

Jumlah tersebut juga termasuk dengan para pemukim yang tinggal di 116 pos terdepan di Tepi Barat yang letaknya berdekatan dengan Yerusalem Timur.

Menurut hukum internasional, semua pemukiman Yahudi yang berada di tanah Palestina dianggap ilegal.

Setelah agresi yang dilakukan sejak tanggal 7 Oktober 2023, serangan yang dilakukan pemukim penjajah Israel dan juga tentara penjajah Israel meningkat di Tepi Barat.

Baca Juga:
Sering Dilakukan, Seorang Warga Tepi Barat Ceritakan Kisahnya yang Pernah Jadi Tameng Manusia untuk Tentara Penjajah Israel

Laporan mencatat lebih dari 370 warga Palestina telah terbunuh karenanya.

Lebih dari 4.400 lainnya juga dinyatakan terluka.

Dari 370 korban jiwa tersebut, sekitar 360 orang dilaporkan dibunuh oleh pasukan penjajah Israel, dengan 8 orang dibunuh oleh pemukim penjajah Israel.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Lakukan Lebih Banyak Serangan Udara, PM Netanyahu Serukan Penutupan UNRWA

2 orang lainnya dikabarkan dibunuh oleh pasukan atau pemukim penjajah Israel.

Sementara itu, angka korban jiwa akibat perang Palestina kini telah menyentuh lebih dari 27 ribu orang yang dinyatakan tewas. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Telah Dilakukan Beberapa Pekan, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Secara Ilegal Membakar Sejumlah Rumah di Gaza

Menurut laporan, tentara penjajah Israel selama beberapa pekan terakhir ini membakar rumah-rumah yang berada di Jalur Gaza.

Sebut Keadaan di Jalur Gaza Menyedihkan, UNRWA Ungkap Fasilitas Mereka Telah Diserang 270 Kali

UNRWA menyatakan jika fasilitas milik mereka telah diserang oleh penjajah Israel sebanyak 270 kali dan menyebabkan ratusan orang tewas.

Dalam Keadaan Terborgol dan Mata Ditutup, 30 Jenazah Ditemukan di Sebuah Sekolah Gaza

Laporan menyebutkan sekitar 30 jenazah ditemukan di sebuah sekolah di Jalur Gaza dalam keadaan terborgol dan juga mata yang ditutup.

Hancurkan Mata Pencaharian, UNCTAD Sebut Butuh Waktu Puluhan Tahun untuk Palestina Kembali Pulih

UNCTAD menyatakan jika dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk Palestina dapat kembali pulih seperti semula.

Ikut Serta dalam Pertemuan Kabinet Perang, Kepala Mossad Beri Pengarahan Terkait Negosiasi Terbaru

Kepala Mossad, David Barnea, ikut serta dalam pertemuan dengan kabinet perang untuk memberikan pengarahan terkait negosiasi terbaru.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;