Terkait Tragedi Konvoi Bantuan, Militer Penjajah Israel Sebut Pasukan Menembaki Tersangka yang Mendekat Bukan Rakyat Palestina

Ket. Foto: Militer Penjajah Israel Menyebutkan Jika Pasukan Menembaki Tersangka yang Mendekati Mereka
Ket. Foto: Militer Penjajah Israel Menyebutkan Jika Pasukan Menembaki Tersangka yang Mendekati Mereka Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel menyatakan jika tinjauan yang dilakukan terhadap tragedi 29 Februari di konvoi bantuan kemanusiaan yang menyebabkan lebih dari 100 warga Palestina tewas, menemukan jika pasukan IDF menembak dengan tepat ke arah tersangka.

Menurut militer penjajah Israel, tinjauan menemukan jika pasukan tidak menembaki konvoi bantuan kemanusiaan atau rakyat Palestina yang sedang menunggu bantuan, melainkan menembaki sejumlah ‘tersangka’ yang mendekati pasukan di dekatnya.

Militer penjajah Israel menambahkan jika 'tersangka' yang ditembaki tersebut juga menimbulkan ancaman untuk pasukan penjajah Israel.

Baca Juga:
Bantuan Kemanusiaan dan Gencatan Senjata Sangat Diperlukan, Juru Bicara Sekjen PBB Sebut Situasi di Jalur Gaza Tragis

Diketahui jika pekan lalu, saat mengumumkan temuan awal penyelidikan tersebut militer penjajah Israel membantah jika mereka bertanggung jawab atas pembunuhan warga Palestina yang sedang mencari bantuan.

“Kematian yang terjadi sebagian besar terjadi karena terinjak-injak,” kata mereka.

Pengumuman tersebut menyebutkan bahwa ketika truk sedang berjalan menuju pusat distribusi, sekitar 12.000 orang berkumpul di sekitar mereka dan menjarah bantuan yang dibawa dalam truk.

Baca Juga:
Atasi Krisis Kelaparan, Seorang Warga Palestina Mulai Menanam Berbagai Tumbuhan di Kebun Rumahnya

“Saat penjarahan berlangsung, puluhan warga Palestina yang maju ke arah pasukan penjajah Israel, memberikan ancaman kepada mereka saat mereka berdiri, sebelum melakukan tembakan peringatan untuk pencegahan,” klaim mereka.

Namun, tim PBB yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, para saksi, petugas medis dan juga pemantau hak asasi manusia, menyampaikan jika bukti menunjukkan adanya penembakan besar-besaran oleh pasukan penjajah Israel.

Di sisi lain, salah satu pakar dari Universitas Hamad Bin Khalifa, Marc Owen Jones, mengatakan jika pengumuman Biden tentang dermaga yang didukung oleh Amerika Serikat untuk membawa bantuan ke Jalur Gaza melalui koridor maritim hanyalah propaganda.

Baca Juga:
Perang Palestina, Perintah Evakuasi Penjajah Israel di Jalur Gaza Disebutkan Ilegal

“Itu adalah sebuah cara untuknya untuk meyakinkan anggota yang tidak puas di partainya sendiri, bahwa dia peduli terhadap Jalur Gaza,” ucapnya.

Jones menambahkan jika kenyataannya, cara yang paling efisien untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza adalah dengan melalui penyeberangan perbatasan Rafah yang selalu dihalangi oleh pejabat penjajah Israel.

Koordinato senior PBB untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi di Jalur Gaza, Sigrid Kaag, menyatakan hal yang sama tentang bantuan di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Kembali Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Jurnalis Perempuan dan Aktivis

“Jalur Gaza membutuhkan lebih banyak penyeberangan darat yang lebih mudah, cepat dan mudah dibandingkan melalui laut,” terangnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 25 Warga Palestina

Pasukan penjajah Israel kembali menangkap 25 orang warga Palestina dalam penggerebekan yang dilakukan di beberapa wilayah di Tepi Barat.

Mayoritas Tewas di Khan Younis, Militer Penjajah Israel Klaim Bunuh Lebih dari 20 Pejuang Hamas

Militer penjajah Israel menyatakan jika pasukannya telah membunuh lebih dari 20 pejuang Hamas dengan mayoritas tewas di Khan Younis.

Untuk Memungkinkan Bantuan Masuk, Kementerian Luar Negeri Palestina Tuntut Penjajah Israel Buka Semua Penyeberangan

Kementerian Luar Negeri Palestina menuntut penjajah Israel untuk membuka semua penyeberangan agar bantuan dapat masuk ke Gaza.

Bagian Paling Parah yang Alami Kelaparan, WFP Sebut Upaya Lanjutkan Pengiriman Makanan ke Gaza Utara Mayoritas Tidak Berhasil

WFP menyampaikan jika upaya untuk melanjutkan pengiriman makanan ke Jalur Gaza sebelah utara mayoritas tidak berhasil.

Serang Orang yang Mencari Bantuan di Gaza, Human Rights Watch Sebut Adalah Bagian dari Pola Kekerasan Puluhan Tahun Penjajah Israel

Human Rights Watch nyatakan serangan pada orang-orang yang mencari bantuan adalah bagian dari pola kekerasan puluhan tahun penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;