Internasional, gemasulawesi – OCHA atau Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyatakan adanya pembongkaran dan penghancuran baru yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel dalam penyerbuan terhadap rumah-rumah milik warga Palestina yang berada di Hizma dan Tubas, Tepi Barat.
Disebutkan OCHA, jika menurut data PBB, pasukan penjajah Israel telah menghancurkan setidaknya 10.769 bangunan di Tepi Barat sejak tahun 2029.
“Itu mengakibatkan sedikitnya 16.332 warga Palestina mengungsi,” kata mereka kemarin, tanggal 27 Mei 2024, waktu Palestina.
OCHA menyampaikan penghancuran dan pembongkaran biasanya dilakukan dikarenakan kurangnya izin yang dikeluarkan penjajah Israel, yang hampir tidak mungkin diperoleh.
“Namun, dalam beberapa kasus keadaannya berbeda, termasuk hukuman pembongkaran dan juga pembongkaran yang dilakukan sebagai bagian dari kegiatan militer,” ujar mereka.
Sementara itu, militer penjajah Israel telah menangkap seorang pria Palestina dari Desa Jalboun, yang berada di Jenin bagian timur, Tepi Barat.
Pasukan penjajah Israel juga telah menembakkan peluru tajam, gas air mata dan granat setrum ke arah warga Palestina selama penyerbuan yang dilakukan mereka di Kamp Arroub, yang berada di sebelah utara Hebron.
Namun, tidak ada cedera serius yang dilaporkan.
Serangan yang dilakukan oleh militer penjajah Israel juga dikabarkan terjadi di lokasi lain yang juga terletak di Tepi Barat.
Lokasi-lokasi tersebut diantaranya adalah Kota Anabta, yang berada di sebelah timur Tulkarem dan Jalan Al-Saf di pusat Betlehem.
Sementara itu, dilaporkan terjadi protes di Haifa, yang merupakan salah satu kota di penjajah Israel, yang dilakukan oleh pendukung pro-Palestina.
Para demonstran tersebut menyerukan diakhirinya perang penjajah Israel di Jalur Gaza.
Mereka juga mengutuk serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Rafah pada hari Minggu lalu, tanggal 26 Mei 2024.
Para demonstran tersebut memegang tanda yang bertuliskan ‘Kehidupan Palestina Penting’ dan ‘Lepaskan Rafah’.
Para polisi penjajah Israel juga hadir di lokasi kejadian dan terlihat menahan beberapa pengunjuk rasa yang terdiri dari puluhan orang tersebut. (*/Mey)