Internasional, gemasulawesi – Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia atau WFP PBB, Carl Skau, menyatakan bencana kesehatan masyarakat dan perlindungan sedang terjadi di Jalur Gaza selatan dimana 1 juta orang pengungsi Palestina terjebak di tengah tingkat kehancuran yang mengejutkan.
Carl Skau memperingatkan jika 1 juta orang terjebak di Jalur Gaza bagian selatan tanpa air bersih dan juga sanitasi ketika pertempuran meningkat.
Melaporkan setelah menyelesaikan misi selama 2 hari ke Jalur Gaza, Carl Skau menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh para pekerja kemanusiaan belum pernah dia lihat sebelumnya.
“Ini terjadi di tengah meningkatnya pertempuran di bagian selatan dan tengah Jalur Gaza yang menimbulkan banyak korban jiwa,” katanya hari ini, 15 Juni 2024, waktu setempat.
Dia mengungkapkan jika dari selatan hingga ujung paling utara Jalur Gaza, masyarakat Palestina mengalami trauma dan kelelahan.
“Masyarakat menginginkan gencatan senjata dan mereka mengingingkan martabat kembali,” ujarnya.
Di sisi lain, para pejabat keamanan penjajah Israel mengatakan operasi militer penjajah Israel di Rafah akan berakhir dalam waktu sekitar 2 minggu.
Salah satu pejabat yang tidak disebutkan namanya yang menuturkan bahwa jika tidak ada kesepakatan mengenai kesepakatan gencatan senjata sebelum mengakhiri operasi penjajah Israel di Rafah.
Para pejabat penjajah Israel mengatakan perang di Jalur Gaza hampir mencapai akhir fase kedua.
Sementara itu, militer penjajah Israel dikabarkan menyerbu kota Burqa, yang berada di sebelah barat laut Nablus di Tepi Barat.
Peristiwa ini memicu bentrokan dengan kelompok bersenjata Palestina di daerah tersebut.
Dilaporkan jika 2 warga Palestina ditahan oleh pasukan penjajah Israel menyusul penggerebekan terpisah yang menargetkan Kamp Pengungsi Jalazone dan lingkungan al-Masayef yang berlokasi di kota Ramallah, Tepi Barat.
Bentrokan juga terjadi dalam 2 penggerebekan di Ramallah, namun, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan harta benda.
Sumber-sumber medis yang tidak disebutkan namanya menyebutkan 25 warga Palestina terbunuh di Jalur Gaza pada hari Jumat, 14 Juni 2024.
“Seorang bayi meninggal dalam serangan di lingkungan Tuffah di Kota Gaza, dimana sekitar 30 orang lainnya juga terluka,” ucap mereka. (*/Mey)