Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika helikopter tempur, drone dan jet penjajah Israel menyerang Rafah.
Selain itu, pejuang Palestina juga melawan pasukan penjajah Israel dalam pertempuran jalanan jarak dekat yang meningkat di Rafah kemarin, tanggal 13 Juni 2024.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyampaikan tentaranya melawan pasukan penjajah Israel di jalan-jalan Rafah, yang merupakan kota paling selatan di Jalur Gaza.
Seorang warga yang tidak disebutkan namanya mengatakan wilayah barat Rafah diserang hebat pada hari Kamis, tanggal 13 Juni 2024.
Dia mengungkapkan terjadi tembakan hebat dari pesawat tempur, helikopter Apache, dan quadcopter, selain artileri dan kapal perang militer penjajah Israe.
“Pasukan kami melakukan operasi yang ditargetkan di wilayah Rafah dan membunuh beberapa pejuang dalam pertemuan jarak dekat,” kata militer penjajah Israel.
Di sisi lain, Tlaleng Mofokeng, yang merupakan pelapor khusus PBB tentang hak atas kesehatan, menyampaikan tentang situasi yang terjadi di Jalur Gaza dan upaya internasional untuk mengakhiri perang.
Menurutnya, para pemimpin dunia gagal untuk menghentikan genosida di Jalur Gaza.
“Selain itu, risiko penularan penyakit meningkat melalui air dan udara yang terkontaminasi di Jalur Gaza,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa krisis kehabisan oksigen di rumah sakit memperlihatkan ketidakpedulian penjajah Israel terhadap hukum internasional.
Sementara itu, pasukan penjajah Israel juga dikabarkan melakukan serangan bom di daerah al-Mughraqa dan sekitar Persimpangan Netzarim, yang berada di utara Kamp Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah.
Di pihak lain, Dewan Hubungan Amerika-Islam atau CAIR menyerukan agar Joe Biden berhenti membiarkan anak-anak Gaza kelaparan.
Seruan ini muncul ketika pemimpin WHO pada pekan ini memperingatkan bahwa sekitar 8.000 anak-anak Palestina di bawah usia 5 tahun telah didiagnosis menderita kekurangan akut di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, Wakil Direktur Eksekutif CAIR, Edward Ahmed Mitchell, mengatakan pemerintah AS terlibat dalam salah satu kekejaman paling biadab yang terjadi di hadapan dunia dalam beberapa tahun terakhir.
“Sudah waktunya untuk Joe Biden untuk berhenti melakukan kekejaman ini dan mulai menggunakan pengaruh Amerika Serikat, serta memaksa pemerintah penjajah Israel untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza,” pungkasnya. (*/Mey)