Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 4 orang meninggal dan lebih dari 10 orang terluka dalam serangan yang dilakukan penjajah Israel terhadap sebuah rumah yang berada di Kamp Pengungsi Nuseirat, yang berlokasi di Jalur Gaza bagian tengah.
Sebelumnya, dikabarkan jika 2 serangan dilancarkan oleh pasukan penjajah Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat.
Serangan yang lainnya dilakukan militer penjajah Israel terhadap sebuah rumah di sebelah barat Kamp Pengungsi Nuseirat dan menewaskan 1 orang, serta melukai 7 orang yang lainnya.
Serangan tersebut terjadi pada tanggal 12 Juni 2024 malam, waktu Palestina, dan terjadi hanya kurang dari seminggu setelah sebelumnya pasukan penjajah Israel membunuh sedikitnya 274 warga Palestina dalam serangan terhadap Kamp Pengungsi Nuseirat.
Banyak pihak yang menggambarkan serangan tersebut sebagai pembantaian.
Di sisi lain, kemarin, 12 Juni 2024, waktu Palestina, Kantor Media Pemerintah Gaza merilis statistik untuk menandai hari ke-250 perang penjajah Israel di Jalur Gaza.
Dalam statistik itu dipaparkan jika sekitar 10.000 orang telah hilang akibat perang, 15.694 telah terbunuh.
“33 orang meninggal karena kelaparan, 498 staf medis terbunuh, 150 jurnalis terbunuh dan 70 persen korban perang adalah perempuan dan anak-anak,” bunyi laporan tersebut.
Selain itu, dikabarkan 5.000 orang dari Jalur Gaza telah ditahan, 79.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan oleh pasukan penjajah Israel, 206 situs arkeologi dan warisan dihancurkan, serta kerugian awal akibat kehancuran diperkirakan mencapai 33 miliar USD.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan lebih dari 10.000 pasien kanker berisiko meninggal dan membutuhkan perawatan segera.
“Sekitar 71.338 warga Palestina menderita infeksi virus hepatitis akibat pengungsian yang dilakukan, 60.000 wanita hamil terancam kehilangan bayinya dikarenakan kurangnya layanan kesehatan dan sekitar 350.000 pasien kronis berisiko karena kurangnya pengobatan,” ujar mereka.
Kementerian Kesehatan Gaza juga memaparkan 1,5 juta penyakit menular telah tercatat sejak penjajah Israel memulai serangan militernya di Jalur Gaza. (*/Mey)