Internasional, gemasulawesi - Dunia politik AS dikejutkan dengan pengumuman mendalam dari Presiden Joe Biden mengenai keputusan untuk mundur dari pencalonan Pilpres 2024.
Keputusan Presiden Joe Biden ini muncul di tengah ketegangan politik yang meningkat, terutama setelah insiden penembakan yang melibatkan mantan Presiden Donald Trump.
Dalam surat yang dibagikan melalui media sosial, Presiden Joe Biden menyatakan bahwa, meskipun ia merasa pencapaian administrasinya cukup signifikan, ia memutuskan bahwa mundur dari pencalonan adalah langkah yang bijaksana demi kepentingan Partai Demokrat dan negara.
Selama masa kepresidenannya, Biden berhasil mencatat sejumlah pencapaian penting, termasuk pertumbuhan ekonomi yang stabil, investasi besar dalam sektor kesehatan, dan pengesahan undang-undang iklim yang signifikan.
Biden juga menyoroti berbagai inisiatif lain seperti pengurangan biaya obat resep untuk lansia, dukungan tambahan untuk veteran yang terpapar zat beracun, dan pengesahan undang-undang keselamatan senjata yang pertama dalam tiga dekade.
Meskipun pencapaiannya patut dibanggakan, Biden merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan dukungan penuh kepada Wakil Presiden Kamala Harris, yang ia yakini sebagai kandidat terbaik untuk meneruskan agenda partainya.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh kepada Kamala untuk menjadi calon partai kita tahun ini," ungkap biden.
Keputusan Biden untuk mundur juga diduga juga dipengaruhi oleh insiden penembakan Donald Trump, yang terjadi saat kampanye politik mantan presiden.
Insiden tersebut menambah ketegangan politik dan memperburuk suasana yang sudah penuh tekanan.
Biden mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pendukungnya selama ini dan menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi memastikan stabilitas dan keberlanjutan kepemimpinan negara.
"Untuk saat ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah bekerja keras mendukung saya sehingga saya bisa terpilih kembali," ungkapnya.
Biden menyampaikan bahwa dukungannya untuk Kamala Harris bukanlah keputusan yang diambil dengan ringan.
Ia menilai Harris sebagai mitra yang sangat efektif selama masa kepresidenannya dan percaya bahwa dia adalah pilihan terbaik untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai.
Harris, yang kini menjadi calon utama dari Partai Demokrat, akan menghadapi tantangan besar dalam pemilihan mendatang.
Reaksi terhadap keputusan Biden beragam. Banyak yang merasa terkejut oleh perubahan mendalam ini dalam dinamika politik AS, sementara yang lain memandang keputusan ini sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas politik.
Kini, perhatian publik dan politisi beralih kepada Kamala Harris, dan semua mata tertuju pada bagaimana ia akan menghadapi persaingan yang akan datang dan melanjutkan agenda yang telah ditetapkan oleh Biden. (*/Shofia)