Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber bantuan internasional, IDF atau Pasukan Pertahanan penjajah Israel mengizinkan warga Palestina bersenjata dari Rafah untuk menjarah konvoi bantuan yang memasuki Jalur Gaza dan menuntut biaya perlindungan.
Sumber tersebut menyampaikan kelompok bersenjata ini sering kali memblokir pengiriman bantuan yang masuk lewat Penyeberangan Karm Abu Salem yang sebagian besar diabaikan oleh IDF.
Menurut media penjajah Israel, ketika beberapa organisasi bantuan menolak untuk membayar, pasokan sering kali tetap berada di gudang-gudang di bawah kendali IDF.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Penjajah Israel Serukan Aneksasi Penjajah Israel atas Tepi Barat pada Tahun 2025
Selain itu, upaya polisi setempat untuk campur tangan menyebabkan bentrokan dengan pasukan penjajah Israel yang menganggap mereka bagian dari Hamas.
Sejak IDF mengambil alih kendali penyeberangan perbatasan Rafah di Jalur Gaza pada bulan Mei dan Mesir menutupnya sebagai tanggapan, akses ke barang-barang telah dibatasi secara ketat.
Rafah sebelumnya merupakan rute pasokan utama Jalur Gaza, tetapi sekarang mayoritas bantuan kemanusiaan disalurkan lewat Penyeberangan Karm Abu Salem.
“Kelompok bersenjata telah mengambil alih kendali, menjadikan pencurian begitu umum sehingga PBB sekarang menandai ruas jalan ini sebagai risiko tinggi karena pelanggaran hukum,” lapor media tersebut.
Saat truk-truk bantuan berusaha menjangkau mereka yang membutuhkan, mereka sering menghadapi blokade jalan atau bahkan tembakan di sepanjang rute menuju Rafah, di mana geng-geng menuntut biaya transit sekitar 4 ribu dolar AS.
Hanya 1 km dari Karm Abu Salem, dekat dengan wilayah timur Rafah, terdapat apa yang disebut IDF sebagai zona penjarahan, yang merupakan area tempat sebagian besar pencurian truk bantuan terjadi, meski berada di bawah kendali penuh IDF.
Baca Juga:
Drone Penjajah Israel Tewaskan 3 Warga Palestina yang sedang Berusaha Membangun Sumur Air
Pasukan penjajah Israel ditempatkan hanya beberapa meter jauhnya dan Angkatan Udara penjajah Israel memantau zona itu melalui pesawat nirawak, sementara pengintai darat berjaga-jaga.
Para prajurit yang mengetahui area itu mengatakan insiden penjarahan ini telah menjadi hal yang rutin.
IDF mengklaim baru-baru ini membuka rute alternatif di Jalur Gaza selatan untuk menghindari zona penjarahan, meski pencurian juga dilaporkan terjadi di sepanjang rute ini.
Baca Juga:
Menlu Turki Serukan Dunia Islam untuk Menekan Embargo Senjata terhadap Penjajah Israel
Warga Palestina melaporkan bahwa geng-geng masih menuntut biaya perlindungan untuk truk bantuan, terlepas dari rute atau zona yang ditentukan. (*/Mey)