Pemukim Penjajah Israel di Tepi Barat Memasang Papan Iklan Bertuliskan Tidak Ada Masa Depan di Palestina

Ket. Foto: Para Pemukim Penjajah Israel di Tepi Barat Memasang Papan Iklan
Ket. Foto: Para Pemukim Penjajah Israel di Tepi Barat Memasang Papan Iklan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Para pemukim di Tepi Barat utara telah memasang papan iklan yang menyambut pembebasan 16 warga penjajah Israel setelah Menteri Pertahanan penjajah Israel, Israel Katz, menghentikan penahanan administratif untuk semua pemukim atas kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Menurut laporan tanggal 25 Januari 2025 waktu setempat, foto 4 orang di antaranya terpampang di papan reklame dan disi lain terdapat pesan dalam bahasa Arab yang berbunyi ‘Tidak Ada Masa Depan di Palestina’ di samping foto warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka di Jalur Gaza.

Pesan itu juga diunggah di media sosial oleh para pemukim yang mendesak semua warga Palestina untuk beremigrasi.

Di sisi lain, seorang pejabat PBB memperingatkan tentang situasi yang memburuk di Tepi Barat yang diduduki dan meminta warga penjajah Israel untuk melindungi warga Palestina.

Baca Juga:
Nekat! Pria Indonesia Tertangkap Basah Setorkan Uang Palsu Senilai Rp150 Juta di Singapura, Ini Ancaman Hukuman yang Diterimanya

Farhan Haq, Wakil Juru Bicara, menyampaikan kepada wartawan bahwa operasi yang sedang dilakukan penjajah Israel di Jenin dan Kamp Pengungsi Jenin telah meluas ke desa-desa terdekat.

“OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan) sekali lagi memperingatkan bahwa taktik mematikan seperti perang sedang diterapkan sehingga meningkatkan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan yang melampaui standar penegakan hukum,” ujarnya.

Dia menambahkan di Kamp Pengungsi Jenin diperkirakan 3.000 keluarga telah mengungsi selama 2 bulan terakhir termasuk beberapa ratus orang dalam seminggu terakhir saja.

“Evakuasi warga sipil yang terjebak dan orang-orang yang terluka telah dilakukan koordinasinya,” katanya.

Baca Juga:
Seorang Komandan Hamas yang Sebelumnya Dilaporkan Tewas Muncul Kembali dalam Keadaan Hidup

Dia menambahkan penjajah Israel sebagai kekuatan pendudukan mempunyai kewajiban hukum untuk melindungi warga Palestina dan menjaga ketertiban serta keamanan publik di Tepi Barat sesuai dengan hukum humaniter dan hak asasi manusia internasional.

Menurut OCHA, dia menyampaikan sedikitnya 17 warga Palestina terluka selama serangan pemukim penjajah Israel terhadap warga Palestina selama seminggu terakhir.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak perang Gaza yang kini memasuki masa gencatan senjata. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

Nekat! Pria Indonesia Tertangkap Basah Setorkan Uang Palsu Senilai Rp150 Juta di Singapura, Ini Ancaman Hukuman yang Diterimanya

Polisi Singapura menangkap Chandra Ahmadyani usai mencoba menyetorkan uang palsu di cabang bank ternama di Hong Lim Complex.

Seorang Komandan Hamas yang Sebelumnya Dilaporkan Tewas Muncul Kembali dalam Keadaan Hidup

Sebelumnya dilaporkan tewas tahun lalu, seorang komandan Hamas, Hussein Fayyad, telah muncul kembali dalam keadaan hidup.

Pejabat PBB Sebut Diperlukan Lebih Banyak Dana untuk Gaza Guna Mempertahankan Aliran Bantuan

Lebih banyak dana diperlukan untuk Jalur Gaza guna mempertahankan aliran bantuan agar tetap mengalir ke wilayah mereka.

Pasukan Penjajah Israel Mengepung dan Menembaki Rumah di Kota Qabatiya Tepi Barat

Rumah yang terletak di Qabatiya, Tepi Barat, dilaporkan dikepung dan ditembaki oleh pasukan pendudukan penjajah Israel.

Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan Fasilitas SOS Children’s Village di Rafah Jalur Gaza

Fasilitas SOS Children’s Village yang melayani anak-anak tanpa pengasuhan orang tua ditemukan hancur setelah perang Gaza.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;