Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan Fasilitas SOS Children’s Village di Rafah Jalur Gaza

Ket. Foto: Fasilitas SOS Children’s Village di Rafah Dihancurkan oleh Pasukan Penjajah Israel
Ket. Foto: Fasilitas SOS Children’s Village di Rafah Dihancurkan oleh Pasukan Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – SOS Children’s Village menyampaikan stafnya mengunjungi fasilitasnya yang melayani anak-anak tanpa pengasuhan orang tua di kota selatan Jalur Gaza, Rafah, hanya untuk mendapati fasilitas tersebut telah hancur total.

Penjabat direktur SOS Children’s Village, Reem Alreqeb, yang termasuk di antara mereka yang datang ke lokasi mengatakan rumah-rumah penduduk lama telah menjadi puing-puing.

“Tidak seorang pun yang mengantisipasi kehancuran sebesar itu,” ujarnya.

Dia menambahkan perwakilan anak-anak terus bertanya ‘Di mana rumahku? Di mana kenangan anak-anakku?’.

Baca Juga:
Warga Palestina Temukan Sejumlah Barang Milik Mantan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang Tewas Dibunuh

“Mereka berharap dapat menemukan bahkan sebagian kecil kenangan mereka dan kenangan anak-anak mereka tetapi sayangnya semuanya terhapus sepenuhnya,” katanya.

SOS Children’s Village menyampaikan pihaknya mengevakuasi fasilitasnya di Rafah pada bulan Mei tahun lalu ketika pasukan penjajah Israel melancarkan serangannya di kota selatan itu.

Dikatakan bahwa meskipun desa itu diakui sebagai pusat kemanusiaan, desa itu diancam dengan bom yang jatuh dari jarak 200 meter.

Dia mengatakan jika pihaknya tidak pergi, mungkin semua akan terbunuh.

Baca Juga:
Kementerian Kesehatan Gaza Sebut Tidak Ada Rumah Sakit yang Beroperasi Penuh di Jalur Gaza

“Ini adalah pengingat yang tragis lainnya bahwa anak-anak yang tidak berdosa menanggung biaya paling tinggi dari perang brutal ini,” ungkapnya.

Badan amal tersebut saat ini mengurus sekitar 33 anak yang ditemukan tanpa pendamping dan terpisah dari orang tua mereka.

“Kita perlu membangun kembali desa itu dari awal,” tuturnya.

Dia menambahkan sayangnya, kemungkinan besar anak-anak dan staf yang masih tinggal di Jalur Gaza harus tinggal di tempat penampungan sementara untuk waktu yang lama.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Bertopeng Serbu Desa Palestina dan Melukai Sedikitnya 12 Orang

Di sisi lain, dalam pembaruan terkini, badan kemanusiaan PBB, OCHA, menyatakan salah satu tantangan untuk pemulihan Jalur Gaza adalah membersihkan ranjau darat dan persenjataan lain yang belum meledak yang tertinggal dari perang selama 15 bulan.

OCHA mengutip laporan terkini dari Global Protection Cluster, sebuah kelompok PBB dan organisasi kemanusiana lainnya, yang memperkirakan bahan peledak yang terkubur di reruntuhan di Jalur Gaza akan memerlukan 500 juta USD selama 10 tahun untuk dibersihkan dari sekitar 42 juta ton puing yang juga mengandung asbes, sisa-sisa manusia, dan kontaminan berbahaya lainnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

Warga Palestina Temukan Sejumlah Barang Milik Mantan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang Tewas Dibunuh

Sejumlah barang milik Yahya Sinwar, mantan pemimpin Hamas yang dibunuh penjajah Israel, ditemukan oleh warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza Sebut Tidak Ada Rumah Sakit yang Beroperasi Penuh di Jalur Gaza

Disebutkan Kementerian Kesehatan Gaza bahwa tidak ada rumah sakit yang beroperasi penuh di Jalur Gaza, Palestina.

Pemukim Penjajah Israel Bertopeng Serbu Desa Palestina dan Melukai Sedikitnya 12 Orang

Desa Palestina Jinsafut dan Funduq di dekat Yerusalem diserbu oleh pemukim penjajah Israel yang mengenakan topeng.

436 Ribu Rumah Hancur atau Rusak di Jalur Gaza, Total Biaya Rekonstruksi 40 Miliar Dolar AS

Sebanyak 436.000 rumah hancur atau rusak akibat perang atau sekitar 92 persen rumah, sementara 90 persen warga Palestina mengungsi.

Kepala Staf Angkatan Darat Penjajah Israel Umumkan Akan Mengundurkan Diri pada Bulan Maret

Pengunduran diri disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat penjajah Israel, Herzi Halevi, yang akan mengundurkan diri bulan Maret.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;