Penjajah Israel Mendirikan Pos Kolonial Baru di Sebelah Barat Laut Yerikho

Ket. Foto: Penjajah Israel Mendirikan Pos Kolonial Baru di Daerah Al-Mu’arrajat
Ket. Foto: Penjajah Israel Mendirikan Pos Kolonial Baru di Daerah Al-Mu’arrajat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber lokal dan pemantau HAM, penjajah Israel mendirikan pos kolonial baru di daerah Al-Mu’arrajat yang terletak di sebelah barat laut Yerikho.

Ini menandai pos kolonial baru di sepanjang jalan tersebut. Menurut pengawas umum Organisasi Al-Baydar untuk Pembelaan Hak-Hak Badui, Hassan Malihat, para penjajah Israel mendirikan tenda dan membawa tangki air dan generator dalam beberapa hari terakhir kemudian memagari.

Dia menambahkan itu dilakukan sebagai persiapan untuk mengubahnya menjadi pos terdepan permanen sebagai bagian dari pola yang berulang di seluruh Tepi Barat.

Saksi mata dari komunitas Badui Arab al-Malihat di dekat sana di sebelah utara Yerikho mengonfirmasi pos paling depan tersebut didirikan di bawah perlindungan tentara penjajah Israel.

Baca Juga:
4 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Dekat Menara Shawa dan Hosari di Jalan Al-Wehda Kota Gaza

“Saat mereka memulai pekerjaan dasar, para penjajah Israel terlihat membawa peralatan penggalian dan pagar logam ke lokasi itu,” ujarnya.

Dia memperingatkan pos terdepan baru ini merupakan bagian dari ‘rencana kolonial komprehensif’ yang mempunyai tujuan untuk merebut koridor penting yang strategis yang memisahkan Yerikho dari wilayah tengah Tepi Barat.

Selain itu, untuk membatasi pergerakan antara wilayah utara dan selatan.

Para saksi mata juga menggambarkan tindakan yang dilakukan penjajah Israel tersebut sebagai bentuk ‘Nakba bertahap’ yang dilakukan tanpa buldozer atau pengusiran massal tetapi ini tidak kalah berbahayanya dengan pemindahan paksa.

Baca Juga:
Pos Pemeriksaan Militer Jaba di Timur Laut Yerusalem Ditutup Pasukan Penjajah Israel

Mereka juga memperingatkan tujuan yang lebih besar tampaknya adalah pembongkaran komunitas Badui serta mendorong mereka menuju pemindahan paksa.

Organisasi tersebut menyebutkan pos-pos paling depan dimulai dengan 1 tenda dan segera berkembang menjadi pemukiman penuh.

Ditambahkan para pemukim penjajah Israel bertindak sebagai ‘lengan tidak resmi pemerintah penjajah Israel’ dengan dukungan penuh dari militer penjajah Israel.

Lebih lanjut, Al-Baydar menekankan perluasan itu tidak dapat dipisahkan dari kebijakan penjajah Israel yang lebih luas untuk mengosongkan Area C dari penduduk Palestina, khususnya suku Badui. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

4 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Dekat Menara Shawa dan Hosari di Jalan Al-Wehda Kota Gaza

Serangan udara penjajah Israel di dekat Menara Shawa dan Hosari di Jalan Al-Wehda di Kota Gaza menyebabkan 4 warga Palestina tewas.

Pos Pemeriksaan Militer Jaba di Timur Laut Yerusalem Ditutup Pasukan Penjajah Israel

Pasukan pendudukan penjajah Israel menutup pos pemeriksaan militer Jaba yang terletak di timur laut Yerusalem, mengganggu pergerakan.

Penjajah Israel Serang Beberapa Kendaraan Warga Palestina di Selatan Nablus

Beberapa kendaraan milik warga Palestina di selatan Kota Nablus diserang oleh para penjajah Israel yang menyebabkan kerusakan.

Pasukan Penjajah Israel Perintahkan Penghuni Sebuah Bangunan Perumahan di Jenin untuk Mengungsi

Penghuni sebuah bangunan perumahan di Jenin diperintahkan pasukan penjajah Israel untuk mengungsi paling lambat pada hari Senin pagi.

Penjajah Israel Sita Ratusan Dunum Tanah Palestina dan Beberapa Jalan Utama di Masafer Yatta

Ratusan dunum tanah Palestina dan beberapa jalan utama di Masafer Yatta dilaporkan disita oleh pendudukan penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;