Dalam Serangan Gencar Penjajah Israel, UNRWA Laporkan Wabah Hepatitis di Seluruh Jalur Gaza

Ket. Foto: UNRWA Melaporkan Wabah Hepatitis di Seluruh Wilayah Jalur Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – UNRWA telah melaporkan wabah hepatitis di seluruh Jalur Gaza di tengah serangan gencar yang dilakukan oleh penjajah Israel.

Dalam keterangannya kemarin, tanggal 30 Juli 2024, UNRWA mengatakan hampir 40.000 kasus hepatitis telah tercatat di Jalur Gaza sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

UNRWA menyampaikan 800 hingga 1.000 kasus hepatitis baru dilaporkan setiap minggu dari pusat kesehatan dan tempat penampungan UNRWA di seluruh Jalur Gaza.

Baca Juga:
Kembali Dilakukan, Pasukan Penjajah Israel Melakukan Penggerebekan dan Penangkapan di Wilayah Tepi Barat

“Kondisi sanitasi yang buruk memudahkan penyebaran penyakit termasuk Hepatitis A,” kata mereka.

Di sisi lain, seruan untuk menyingkirkan para ekstremis dari pemerintahan penjajah Israel semakin meningkat di penjajah Israel menyusul penyerbuan 2 pangkalan militer sebagai protes atas penangkapan tentara penjajah Israel.

10 tentara penjajah Israel dituduh melakukan penganiayaan berkelompok terhadap seorang tahanan Palestina dari Jalur Gaza di Penjara Sde Teiman di Gurun Negev di penjajah Israel selatan.

Baca Juga:
Di Tengah Pembatasan Ketat terhadap Masuknya Jemaah Muslim, Puluhan Pemukim Yahudi Ekstremis Menodai Halaman Masjid Al Aqsa

9 tentara ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan atas penganiayaan itu.

Setelah penangkapan itu, politisi sayap kanan menyerbu 2 pangkalan militer penjajah Israel selatan dan tengah untuk memprotes penahanan para tentara.

Mantan Perdana Menteri penjajah Israel, Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan di akun X miliknya pada hari Selasa, tanggal 30 Juli 2024, mengatakan sekelompok perusuh menerobos pangkalan IDF dan menghancurkan negara, supremasi hukum dan IDF.

Baca Juga:
Lakukan 2 Serangan Udara Terpisah di Khan Younis, Seorang Bayi Perempuan Berusia 4 Bulan Termasuk di antara 15 Korban yang Tewas

“Hentikan kegilaan ini segera,” ujarnya.

Benny Gantz, yang merupakan mantan anggota Kabinet Perang, menyebut mereka yang melakukan penyerbuan terhadap 2 pangkalan militer itu sebagai ‘minoritas ekstremis’ sambil menambahkan bahwa mayoritas warga penjajah Israel ‘menentang kekerasan dan anarki’.

“Tindakan kekerasan yang telah kita saksikan dalam beberapa jam terakhir membawa kita ke jurang kehancuran dan membahayakan keamanan negara, serta persatuan masyarakat penjajah Israel,” pungkasnya.

Baca Juga:
Perang Palestina, Brigade Al Qassam dan Al Quds Akui Serangkaian Serangan terhadap Militer Penjajah Israel

Dia melanjutkan penjajah Israel layak mendapatkan pemerintahan yang bertanggung jawab. (*/Mey)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini