Internasional, gemasulawesi – Tentara penjajah Israel menyampaikan 2 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah kota selatan Sderot.
Pernyataan tentara penjajah Israel pada hari Jumat, tanggal 23 Agustus 2024, mencatat bahwa sebuah roket dicegah oleh pertahanan udara tentara.
Sementara roket yang lainnya mendarat di area terbuka di penjajah Israel.
Dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
“Sirine meraung di Sderot dan daerah sekitarnya untuk pertama kalinya dalam 3 minggu karena tembakan roket,” kata harian penjajah Israel.
Sayap bersenjata Jihad Islam, Brigade Al Quds, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan roket ke arah pemukiman penjajah Israel yang berdekatan dengan Jalur Gaza.
Pada tanggal 3 Agustus 2024, tentara penjajah Israel menyebutkan 3 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah penjajah Israel selatan, mengklaim bahwa 1 roket dicegat dan 2 lainnya mengenai area terbuka.
Di sisi lain, seorang mantan tawanan penjajah Israel di Jalur Gaza, Noa Argamani, membantah laporan yang menunjukkan bahwa dia telah dipukuli dan rambutnya dipotong saat dalam tahanan.
Dalam unggahan Instagramnya pada hari Jumat, tanggal 23 Agustus 2024, Noa Argamani menyatakan dia tidak dapat mengabaikan apa yang terjadi di media disini dalam 24 jam terakhir, semuanya di luar konteks.
“Mereka (Palestina) tidak memukuli saya dan tidak memotong rambut saya,” ujarnya.
Dia melanjutkan dia berada di sebuah gedung (di Jalur Gaza) yang diledakkan oleh Angkatan Udara penjajah Israel.
Dia menyatakan kata-katanya yang sebenarnya adalah sebagai berikut: ‘Akhir pekan ini, setelah penembakan, seperti yang saya katakan, kepala saya terluka dan seluruh tubuh saya terbentur. Saya tegaskan, mereka (Palestina) tidak memukul saya, tapi saya terluka di sekujur tubuh sebab tertimpa bangunan yang runtuh’.
Dia menambahkan, merujuk pada dimulainya permusuhan tahun lalu, sebagai korban 7 Oktober, dia tidak akan membiarkan dirinya menjadi korban media lagi.
Dia menyampaikan media penjajah Israel salah menafsirkan kesaksiannya, mengklaim bahwa dia telah dipukuli dan rambutnya dipotong saat ditawan di Jalur Gaza, (*/Mey)