Internasional, gemasulawesi – Mahmoud Abbas, yang merupakan Presiden Otoritas Palestina, menyampaikan Amerika Serikat telah bekerja tanpa henti untuk mencegah pengakuan internasional terhadap hak-hak Palestina.
Dalam wawancara dengan Kantor Berita Rusia, TASS, setelah pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow, Mahmoud Abbas, mengatakan AS menghalangi, dengan segala cara dan sarana, keputusan yang bertujuan untuk memperoleh pengakuan internasional untuk Palestina.
“Dan dalam proses itu AS mengabaikan dan bahkan mengabaikan resolusi PBB yang telah diadopsi,” ujarnya.
Abbas menekankan Palestina tidak akan setuju dalam keadaan apapun untuk mengecualikan Rusia dari proses penyelesaian Timur Tengah.
Dia menambahkan Moskow ‘selalu mencari dan sedang mencari cara untuk mencapai solusi damai dan berjuang untuk solusi yang adil untuk masalah Timur Tengah sesuai dengan hukum internasional’.
Dia melanjutkan AS selalu ingin mengecualikan Rusia dari proses ini.
“Rusia bersikeras pada pembentukan negara Palestina di dalam batas-batas tahun 1967,” katanya.
Abbas menuturkan ini merupakan posisi Rusia yang tidak berubah di PBB, Majelis Umum dan Dewan Keamanan, serta posisinya mengenai masalah ini tegas dan sepenuhnya jelas.
Lebih lanjut, dia mengatakan meskipun ada banyak resolusi PBB terkait masalah Palestina, tidak ada 1 pun yang dilaksanakan.
“Saat saya berbicara di hadapan Dewan Keamanan, saya berkata ‘Anda adalah otoritas tertinggi di dunia. Tetapi jika Anda tidak melaksanakan resolusi Anda, kemana saya dapat meminta bantuan?’,” ucapnya.
Sebelumnya, Mahmoud Abbas juga mengkritik PBB sebab gagal membantu mendirikan negara Palestina dan menyalahkan kegagalan ini pada tekanan Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikannya pada hari Selasa, tanggal 13 Agustus 2024, saat bertemu dengan Vladimir Putin di Moskow.
Dia mengatakan PBB telah gagal dalam misinya untuk memberikan solusi tunggal atau mengadopsi resolusi yang akan memastikan terwujudnya hak rakyat Palestina untuk bernegara. (*/Mey)