Internasional, gemasulawesi – Beberapa orang dilaporkan terluka dan beberapa lainnya ditangkap selama serangan oleh pemukim dan pasukan penjajah Israel di Desa al-Buwaib di Masafer Yatta, Tepi Barat.
Kantor Berita Wafa pada hari Minggu, tanggal 25 Agustus 2024, mengatakan menurut Kepala Dewan Desa Birin, pemukim penjajah Israel bersenjata dengan dukungan pasukan penjajah Israel mencoba mencuri domba dari desa itu.
Wafa menambahkan setelah penduduk setempat menghadang mereka, para pemukim penjajah Israel melempari mereka dengan batu dan juga pentungan.
Di sisi lain, Brigade Qassam mengatakan para pejuangnya telah meluncurkn roket M90 ke kota pesisir penjajah Israel.
“Ini adalah respons terhadap pembantaian yang dilakukan terhadap warga sipil dan pemindahan paksa rakyat kami,” ujar mereka.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan rumah sakit di Deir el-Balah masih beroperasi dan stafnya tetap berada di lokasi untuk memberikan layanan kepada yang sakit dan terluka, meskipun ada perintah penjajah Israel untuk mengevakuasi daerah terdekat di Jalur Gaza tengah.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, tanggal 25 Agustus 2024, waktu Palestina, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan pengumuman militer penjajah Israel telah menyebabkan kepanikan di kalangan pasien.
“Beberapa diantaranya telah meninggalkan rumah sakit sebab takut rumah sakit akan diserbu seperti fasilitas medis lainnya,” kata mereka.
Kementerian Kesehatan Gaza menuturkan meskipun demikian, para tenaga medis tetap bertahan dan memenuhi kewajiban mereka.
“Sementara masih ada 100 pasien yang masih dirawat di rumah sakit, 7 diantaranya di Unit Perawatan Intensif,” ucap mereka.
Di sisi lain, MAP atau Bantuan Medis untuk Palestina telah mencatat lebih dari 4.100 infeksi kulit yang dapat dicegah sejak bulan Juli, termasuk kudis, impetigo bulosa, cacar air dan impetigo non-bulosa, serta infeksi kulit bakteri.
MAP menyampaikan hal ini adalah interaksi kompleks antara suhu tinggi, sistem pembuangan limbah Jalur Gaza yang rusak, dan limbah padat yang terkumpul selama berbulan-bulan yang telah memicu lonjakan penyakit menular. (*/Mey)