Internasional, gemasulawesi – Tentara penjajah Israel memerintahkan warga Palestina di beberapa daerah di Jalur Gaza tengah untuk mengungsi sebagai persiapan menghadapi kemungkinan operasi militer.
Perintah tersebut disampaikan tentara penjajah Israel pada hari Sabtu, tanggal 24 Agustus 2024, waktu Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Avichay Adraee, yang merupakan Juru Bicara Militer penjajah Israel, memerintahkan penduduk di lingkungan Al-Maghazi dan Al-Masdar, sebelah timur Deir el-Balah dan juga sekelompok orang di sekitar Jalan Salah Al-Din untuk ‘segera mengungsi dari daerah tersebut’.
Dan juga pindah ke tempat yang disebutnya sebagai ‘daerah kemanusiaan’.
Dia melanjutkan militer akan ‘beroperasi secara paksa’ terhadap kelompok-kelompok Palestina di wilayah itu.
Beberapa kali selama perang 10 bulan di Jalur Gaza, penjajah Israel telah memerintahkan evakuasi massal ke ‘daerah aman’.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Deir el-Balah di Jalur Gaza menyatakan pada hari Sabtu, tanggal 24 Agustus 2024, bahwa sekitar 100 ribu warga Palestina yang mengungsi di bagian timur kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tidak mempunyai tempat untuk berlindung dari pemboman besar-besaran pasukan penjajah Israel.
“Karena penjajah Israel menghancurkan 20 pusat perlindungan selama 2 hari terakhir setelah mengeluarkan perintah evakuasi,” ujar mereka.
Dalam pernyataan singkatnya, Pemerintah Kota mengungkapkan ‘100 ribu warga Palestina telah mengungsi dari bagian timur kota dalam 2 hari terakhir’.
“’Dan 20 pusat penampungan tidak dapat beroperasi lagi karena pengeboman dan perintah evakuasi penjajah Israel,” kata mereka.
Sementara itu, seorang tentara penjajah Israel melemparkan granat kejut ke sebuah kendaraan Palestina yang di dalamnya terdapat 2 anak.
Serangan tersebut terjadi saat pasukan pendudukan melakukan patroli jalan kaki di Hebron.
Menurut situs berita, tentara tersebut telah diskors dan penyelidikan telah dibuka atas insiden itu. (*/Mey)