Kupas tuntas, gemasulawesi – Apa permasalahan lingkungan yang sering kita hadapi?
Hutan yang semakin sedikit, udara yang semakin tercemar, laut yang semakin kotor atau kejahatan terhadap satwa yang ada didalamnya.
Tidak hanya kerusakan alam kejahatan terhadap satwa sudah terjadi dari dulu mulai dari penyiksaan atau penjualan satwa yang dilindungi.
Diantaranya banyak jenis satwa yang mulai terancam punah salah satu satwa yang masih sering diperjualbelikan adalah orangutan.
Baca: Dua Warga Makassar Diamankan Coba Selundupkan Satwa Dilindungi
Semakin langka satwa tersebut maka akan semakin mahal pula harganya.
Khususnya orangutan memiliki harga yang cukup tinggi dikalangan perdagangan satwa.
Pada perkembangan zaman saat ini membuat meningkatnya tindakan yang tidak sesuai terhadap satwa khususnya orangutan.
Baca: Nelayan Parigi Moutong Diminta Tidak Perjual Belikan Penyu Hijau
Muncul pemberitaan pada media sosial seperti youtube, instagram, facebook, twitter dan media sosial lainnya terkait kepemilikan orangutan oleh public figure/influencer yang dijadikan bahan konten untuk media sosial pribadi mereka.
Padahal IUCN membuat aturan konten untuk primate.
Kasus lainnya seperti yang terjadi pada awal tahun 2022 kemarin.
Kita digemparkan dengan berita seseorang bupati Langkat Provinsi Sumatera Utara yang memelihara orangutan dan satwa liar yang dilindungi lainnya.
Ditemukan satwa-satwa liar itu setelah mendapatkan informasi dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah melakukan penggeledahan di rumah tersebut.
Jika seorang pejabat negara saja yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat awam, tetapi malah mencontohkan hal yang tidak seharusnya dilakukan bagaimana point edukasi kepada masyarakat dapat tersebarluas?
Baca: Menginap di Hotel Sambil Melihat Satwa Liar
Hal ini seharusnya jadi perhatian serius bagi penggiat konservasi maupun pemerintah tentang edukasi dan pengetahuan konservasi mengenai orangutan.
Bagaimana jika seorang pejabat negara saja bisa tidak tahu perihal satwa yang dilindungi apalagi dengan masyarakat awam?
Dan hal ini menjadikan banyaknya masyarakat yang memelihara satwa liar yang dilindungi dengan alasan tidak tahu kalau satwa itu dilindungi.
Baca: Polisi Amankan Lima Pemuda karena Ikut Balap Liar di Toili
Pentingnya edukasi mengenai satwa liar dilindungi perlu dilakukan untuk membuat masyarakat sadar betapa pentingnya keberadaan satwa
baik itu orangutan ataupun satwa lainnya agar dapat lestari dan tetap ada hingga waktu yang akan mendatang.
Terkhusus agar masyarakat lebih bijak dalam membuat konten mengenai satwa. (*/Meyland)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News