Nasional, gemasulawesi - Sebuah video yang menampilkan keluhan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok mengenai kondisi alat-alat yang rusak telah masih menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir.
Dalam video tersebut, petugas damkar, Sandi Butar Butar, menunjukkan berbagai peralatan pemadam kebakaran yang tidak berfungsi, termasuk alat pemotong pohon dan rem tangan pada mobil pemadam kebakaran.
Menyusul viralnya video tersebut, pihak berwenang merasa perlu untuk melakukan audit terkait penggunaan anggaran Damkar di Pemerintah Kota Depok.
Tessa Mahardika Sugiarto, juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyatakan bahwa audit ini akan dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Menurut Tessa, audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang digunakan sesuai dengan ketentuan.
Jika ditemukan adanya penyimpangan atau kerugian, maka tindakan hukum dapat diambil oleh KPK atau lembaga penegak hukum lainnya.
"Kita bisa memeriksa nanti jika ada penyimpangan atau kerugian yang terjadi. Dengan demikian, jika muncul masalah seperti yang disebutkan dalam video viral tersebut, KPK, kepolisian, atau kejaksaan dapat menindaklanjutinya," jelasnya.
Dalam video yang beredar luas di medai sosial, petugas Damkar menjelaskan bahwa mereka telah mengajukan permohonan perbaikan peralatan yang rusak beberapa bulan lalu, namun belum ada respons.
Sandi Butar Butar meminta maaf kepada masyarakat Kota Depok karena ketidakmampuan mereka dalam menangani kasus seperti pohon tumbang akibat kerusakan alat.
Ia juga memperlihatkan rem tangan pada mobil pemadam yang rusak, menambahkan bahwa kerusakan ini sangat membahayakan, terutama saat melintasi tanjakan.
Petugas juga menunjukkan berbagai alat lain yang mengalami kerusakan dan mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang keselamatan selama bertugas.
"Kami sudah mengajukan nota perbaikan dan melaporkan masalah ini sejak beberapa bulan yang lalu, tapi belum ada tindak lanjut. Kami mohon maaf atas keterlambatan penanganan masalah ini," jelas Sandi.
Setelah video viral, Sandi Butar Butar mengaku bahwa rekan-rekannya di Damkar telah dipanggil oleh atasan mereka.
Ia merasa tidak adil jika teman-temannya juga dipersalahkan dan meminta agar tanggung jawab sepenuhnya diletakkan padanya.
Ia juga mengusulkan agar pejabat di Damkar Depok diperiksa secara transparan agar masyarakat dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dan memastikan tidak ada kesalahan yang dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, juga telah mengunjungi lokasi dan menyampaikan terima kasih atas laporan yang diberikan.
Dalam kunjungannya, Imam berjanji untuk segera melakukan perbaikan pada peralatan Damkar yang rusak.
Ia menyatakan bahwa perbaikan akan dilakukan secepat mungkin untuk memastikan petugas dapat melaksanakan tugas mereka dengan efektif dan aman. (*/Shofia)